REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil menciptakan mobil hemat bahan bakar pada ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia, Kamis hingga Ahad (3–6/3), di Manila, Filipina.
Dua mobil hasil karya mereka berhasil menjadi jawara Asia untuk kategori mobil Urban Concept Gasoline dan kategori mobil Prototype Gasoline.
Ketua Kontingen Willy Chandra mengatakan sangat bangga dapat mengharumkan nama Indonesia pada ajang bergengsi ini. Ia juga dapat belajar banyak dari negara Asia lainnya.
"Ke depannya, kami bersama UI-SMV akan terus mengembangkan disain mobil menjadi lebih aerodinamis dan irit bahan bakar," ujar mahasiswa Teknik Mesin FT UI angkatan 2012 ini.
Kategori urban concept lebih memerhatikan disain kendaraan konvensional roda empat yang hemat bahan bakar. Ini sesuai dengan kebutuhan pengemudi saat ini.
Kategori prototype memperlombakan kendaraan berbentuk futuristik yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar melalui elemen disain yang inovatif. Keduanya dirancang untuk tujuan yang sama, yaitu menempuh jarak terjauh dengan satu liter bahan bakar.
"Keunggulan mobil hemat kami ada pada nilai aerodinamis yang sangat baik sehingga mampu mengurangi energi yang terbuang akibat gesekan-gesekan serta penerapan eco-driving yang tepat," kata Willy.
Jawara mobil Urban Concept Gasoline merupakan hasil karya mahasiswa UI yang tergabung dalam Tim Sadewa. Tim ini berhasil memecahkan rekor Asia dengan pencapaian satu liter bensin untuk 275 kilometer melalui mobil bernama Kalabia Evo 5. Mobil beroda empat ini menggunakan material carbon fiber composis dan memiliki berat 75 kg.
Adapun Tim Sadewa terdiri atas tujuh mahasiswa UI, yaitu Alfian Ibnu (T.Mesin 2013), Fatahillah Putra (T.Mesin 2012), Andre Widianto (T.Mesin 2013), Reisa Adityo (T.Mesin 2013), Andro Cohen (T.Mesin 2014), Jefri Alonso (T.Mesin 2013), dan Aldino Jazmi (T.Elektro 2012).
Pada kategori Urban Concept, mobil bernama Keris RVII karya tim Nakoela berhasil menjuarai kompetisi mobil hemat pada kategori Prototype Gasoline dengan jarak tempuh 792 km/l. Keris RVII yang memiliki berat 40 kilogram ini menggunakan material carbon fiber, honeycomb dan alumunium. Dalam mendesain, membangun, memilih komponen dan material mobil, Keris RVII telah melalui perhitungan matang dan disimulasikan melalui software.
Tim Nakoela terdiri atas tujuh mahasiswa UI, yaitu Diatri Mika (T.Metalurgi&Material 2013), Willy Chandra (T.Mesin 2012), Wirangga Pradipta (T.Mesin 2013), Dhedhe Rodat (T.Mesin 2013), Musthada Murayid (.Metalurgi&Material 2013), Immanuel Santoclin (T.Mesin 2014), dan Guardio Orlando (T.Elektro 2014).
Baik tim Sadewa maupun Nakoela adalah bagian dari UI SupermileageVehicle (UI-SMV) yang merupakan perkumpulan otomotif bentukan mahasiswa UI lintas fakultas. Kelompok ini mengusung moto “We design, build and race the best vehicles with the best efficiency.”
Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti, mengatakan pada ajang SEM Asia 2016, tidak kurang 117 tim dari 17 negara di Asia, Timur Tengah, dan Australia mengikuti kompetisi ini. Perwakilan dari Indonesia terdiri atas utusan dari Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sebelas Maret Solo, Institut Teknologi Bandung, dan UI.
Kompetisi ini ditujukan untuk merancang dan membangun kendaraan yang paling hemat energi dimana pemenangnya adalah kendaraan yang dapat bergerak jarak terjauh dengan menggunakan bahan bakar atau energi paling sedikit.