Jumat 11 Mar 2016 04:30 WIB

Festival Matahari Perkenalkan Sulbar ke Seluruh Dunia

Dua turis menyaksikan terjadinya gerhana matahari total (GMT)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Dua turis menyaksikan terjadinya gerhana matahari total (GMT)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Festival Matahari "Sikammun" yang digelar bersamaan dengan gerhana matahari total (GMT) di anjungan Pantai Manakarra Mamuju, 7-9 Maret 2016 dinilai semakin memperkenalkan Provinsi Sulawesi Barat ke seluruh nusantara bahkan ke penjuru dunia.

Tujuan Inspirasi 2085 bekerja sama dengan Nal organizer menggelar festival matahari Sikammung dalam sebuah event budaya dengan melibatkan pelaku seni dan budaya di Sulbar sukses, kata pendiri teater Inspirasi 2085, Irvan Basri di Mamuju, Jumat (11/3).

Peran serta media massa nasional dan lokal menginformasikan festival matahari yang diramaikan dengan penampilan group musik beraliran fusi antara Folk, Keroncong dan Jazz yakni Payung Teduh, membuat seluruh antero nusantara bahkan masyarakat dunia bahwa Sulbar memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat yang luar biasa.

Menurut dia, pada festival matahari yang menarik perhatian masyarakat Mamuju bahkan dari luar kota Mamuju dianjungan pantai Manakarra telah dilaksanakan sejumlah kegiatan seni budaya diantaranya, karnaval budaya kolaborasi seni dan budaya enam kabupaten pameran wisata dan kebudayaan permainan tradisional.

"Kegiatan tersebut juga diharapkan akan meningkatkan jati diri dan kebanggaan bagi generasi muda di Sulbar terhadap adat istiadat dan kebudayaan yang dimiliki karena seni merupakan induk budaya merupakan roh kehidupan yang harus dijaga kehidupan ini harus memiliki budaya dan bukan cankokan.

Menurut dia, perkembangan kehidupan manusia telah dituntut harus sesuai dengan kehendak zaman akibatnya generasi telah banyak meninggalkan adat istiadat dan kebudahayaan yang menjadi roh kehidupan bangsa Indonesia kebudayaan bangsa ini telah digeser bangsa barat dengam vulgar.

Ia mengatakan, mulai dari makanan pakaian dan lainnya telah digeser dengan budaya barat maupun nilai nilai yang ada di masyarakat dan globalisasi semakin memusnahkan eksisten budaya seiring dengan pesatnya arus teknologi dan informasi.

Dari kegiatan itu nantinya juga diharapkan tumbuh nilai persaudaraan dan persatuan dari kerajaan Sampaga yang pernah besar di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mesti dibangkitkan sebagai nilai untuk terus membangun bangsa.

"Nilai persaudaraan dan persatuaan yang pernah dijaga kerajaan Sampaga sehingga menjadi kerajaan besar dimasanya di Kabupaten Mamuju perlu dibangkitkan untuk terus menjadi spirit membangun bangsa, persatuan dan persaudaraan harus dijaga setiap elemen dibangsa ini sebagai nilai luhur bangsa karena itu adalah modal untuk membangun bangsa.

Ia mengatakan, Kerajaan Sampaga sebagai kerajaan tertua di Sulbar memiliki nilai peradaban yang harus dilestarikan dan dijaga yang diantaranya menjaga persatuan dan persaudaraan, nilai itu harus tetap dijaga dan dilestarikan, jangan sampai nilai itu terkikis pesatnya globalisasi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement