REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu Romahurmuzy (Romy) menutup pintu negosiasi dengan kubu Djan Faridz dalam upaya islah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal tersebut setelah kubu Djan tidak hadir pada pertemuan, Sabtu (12/3) di Kemenkumham.
Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta, Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan pihaknya tidak ingin mengambil pusing terkait kubu Romy menutup pintu negosiasi. Menurutnya, kubu Djan Faridz akan selalu terbuka demi mencapai islah.
"Kalau mau menutup, tutup saja, kalau mau muktamar, muktamar saja," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (12/3).
Menurutnya, meskipun kubu Romy tetap menyelenggarakan muktamar nantinya akan dicabut kembali. Hal itu terbukti muktamar yang pernah dilaksanakan kubu Romy di Surabaya pada akhirnya dicabut.
Karena itu, Dimyati menjelaskan, ketidakhadirannya pada pertemuan tersebut karena harus berkonsultasi dengan Suryadharma Ali (SDA) untuk menentukan lima orang sebagai tim kecil. Pembentukan tim kecil tersebut merupakan hasil kesepakatan pada 10 Maret lalu.
Kendati demikian, hingga kini, kubu Djan belum dapat menemui SDA. Sebab, SDA hanya bisa ditemui Senin dan Kamis. "Itu sudah saya sampaikan ke pak Nurdin, Dirjen, dan Pak Emron," ucapnya.