Ahad 13 Mar 2016 07:26 WIB

Cerita Dubes RI yang Bertugas di Suriah

Rep: c25/ Red: Andi Nur Aminah
 Seorang pria pengungsi Suriah memegang erat anaknya saat berusaha mencapai pantai Pulau Lesbos di Yunani.  (REUTERS/Yannis Behrakis)
Seorang pria pengungsi Suriah memegang erat anaknya saat berusaha mencapai pantai Pulau Lesbos di Yunani. (REUTERS/Yannis Behrakis)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalankan tugas negara di daerah konflik tentu memiliki kesan tersendiri. Terlebih saat harus bertugas di Suriah, negara yang belakangan dipenuhi dengan perang.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk Suriah, Djoko Harjanto, mengungkapkan pengalamannya bertugas sekitar 1,5 tahun di Suriah. Apalagi, ia bertugas tepat saat terjadi gelombang Arab Spring di Timur Tengah, serta gencarnya aksi-aksi menakutkan dari kelompok militan ISIS. 

Djoko mengaku terus melihat penderitaan manusia, lantaran di berbagai tempat terjadi demonstrasi yang menuntut presiden untuk turun. Namun, ia turut mengerti saat menjadi pemberontak pun tidak senantiasa membuat masyarakat di sana aman, lantaran biasanya ditinggalkan negara-negara besar saat kejatuhan.

Meski begitu, saat ini ia mengakui berbagai pihak sedang terus melakukan perundingan menghentikan perang, tentu dengan tujuan mengembalikan damai di Suriah. Situasi itu, Djoko mengatakan, secara otomatis membuat kondisi militer bertambah lebih kuat, serta posisi kelompok militan ISIS yang semakin terdesak.

Dengan berbagai situasi dan kondisi peperangan di sebuah negara, ia mengaku sangat bersyukur Indonesia tidak dilanda perang, seperti yang sejumlah negara Timur Tengah alami. Djoko menambahkan posisi Indonesia yang sudah memulangkan sekitar 13 ribu orang sangat jelas, yakni menginginkan penyelesaian lewat diplomasi dan politik. 

"Sudah merasakan susah dan sedih negara yang berperang, bersyukur Indonesia tidak mengalami itu," kata Djoko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement