REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mempromosikan kemudahan investasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia kepada Putri Kerajaan Belgia, Astrid.
Franky mengatakan investor Belgia telah mendukung industrialisasi yang dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan transfer teknologi.
"Kami mengapresiasi dukungan investasi yang dilakukan oleh investor Belgia tersebut. Namun, melihat nilai investasi yang masuk sejak 2010-2015, ruang bagi Belgia untuk melakukan investasi masih cukup besar," katanya dalam siaran pers, Senin (14/3).
Dalam catatan BKPM, investasi Belgia ke Indonesia selama enam tahun terakhir, yakni 2010-2015, hanya di kisaran 132 juta dolar AS (setara dengan Rp 1,6 triliun, kurs Rp 12.500) yang menempatkannya di peringkat 27 dari daftar negara asal investasi yang masuk ke Indonesia. Franky menuturkan, hubungan bilateral diplomatik antara Indonesia dan Belgia telah berlangsung sejak 67 tahun lalu dan berjalan dengan baik. Hal itu ditandai dengan dimilikinya 25 nota kesepahaman antara asosiasi bisnis di kedua negara.
"Hubungan ekonomi tetap moderat, ditandai dengan Indonesia sebagai mitra dagang ke 52 dari eksportir Belgia dan peringkat ke 39 importir Belgia," ujarnya.
Ia menambahkan investasi yang dilakukan oleh investor Belgia ke Indonesia cukup beragam mulai dari pembangkit listrik hingga industri pengolahan cokelat. "Indonesia saat ini merupakan negara dengan populasi 250 juta dan bernilai 1 triliun dolar AS. Dengan keanggotaan di ASEAN, Indonesia merupakan salah satu pemimpin dalam mengupayakan keterbukaan di kawasan Asia Tenggara," tuturnya.
Beberapa kemudahan investasi yang dipromosikan di antaranya layanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat, izin investasi tiga jam, serta kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK). "Intinya bahwa melakukan investasi di Indonesia saat ini jauh lebih mudah," ujarnya.
Selain berbagai kemudahan investasi tersebut, Franky juga menyampaikan fokus pemerintah dalam mengembangkan teknologi informasi. Misalnya, melalui pengembangan "Smart Cities" yang dilakukan oleh Jakarta, Surabaya, Bandung dan Makassar. Kunjungan Putri Belgia bertema "Belgium-Indonesia Technology Partnership: A Perfect Match" itu turut dihadiri Menteri Perindustrian Saleh Husin, Dubes Belgia untuk Indonesia Patrick Herman, Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Perdana Menteri Belgia dan Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa Didier Reynders. Kehadiran Putri Belgia tersebut juga membawa 300 rombongan pengusaha Belgia yang diharapkan dapat bermitra dengan pengusaha Indonesia.
BKPM mencatat, Belgia termasuk salah satu negara Eropa yang berkontribusi pada kenaikan komitmen investasi.
Komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada Januari 2016 mencapai Rp 6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 670 miliar. Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan tren positif pada 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang tahun 2015 mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp 37,3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 32,2 triliun.
Baca juga: Indonesia Bidik Peluang Investasi dari Belgia