REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan almarhum Sulistyo yang jabatan terakhirnya Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah seorang tokoh pendidik yang selalu memikirkan pendidikan.
Sulistyo yang akrab di panggil Pak Sulis meninggal dunia akibat insiden kebakaran saat terapi hiperbarik di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta, Senin (14/3).
"Bangsa Indonesia kehilangan dengan kepergian Pak Sulis. Beliau bekerja untuk pendidikan. Sepanjang hidupnya diabadikan untuk pendidikan dan kita semua tahu, Pak Sulis selalu berpikir bagaimana guru dan pendidikan Indonesia yang lebih baik," ujar Anies.
Anies mendapat informasi ketika mendarat di Jakarta sekembalinya dari lawatan kerja ke Dubai. Dari hasil keterangan dokter, lanjut Anies, diketahui bahwa Sulistyo dan tiga korban lainnya menjalani terapi di fasilitas itu.
"Lalu terjadi peningkatan suhu dan keempat orang di dalam itu wafat," katanya.
Dia menambahkan Sulistyo mengikuti terapi itu bukan karena sakit melainkan hanya untuk kebugaran tubuh saja.
"Saya juga dengar, ada seorang anggota DPD yang diajak terapi tapi tidak bisa karena masih ikut sidang. Lalu, Pak Sulis menitipkan Indonesia supaya lebih baik," katanya.
Kebakaran terjadi di ruang tabung chamber Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lama RSAL Mintohardjo yang diakibatkan korsleting listrik, sehingga menimbulkan asap putih lebat, dan pasien yang ada di dalam tabung terbakar dan tidak dapat diselamatkan.
Chamber merupakan ruangan untuk terapi hiperbarik atau oksigen murni. Penyelam Angkatan Laut biasanya melakukan terapi itu setelah menyelam untuk mengatasi dekompresi. Oksigen murni kemudian dialirkan ke ruangan tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 13.00 WIB. Korban tewas yakni Irjen Pol Purn Abubakar Nataprawira (65), Edi Suwardi Suryaningrat (67), dr Dimas Qadar Radityo (28), dan Dr Sulistyo (54).