REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan uji coba rudal balistik Iran baru-baru ini tidak melanggar kesepakatan nuklir.
Uni Eropa juga tidak mempertimbangkan akan memberi sanksi. Namun, Mogherini, Senin (14/3), memperingatkan uji coba itu bisa meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah rapuh itu.
"Tindakan (Iran) ini di mata kami bukan pelanggaran (terhadap kesepakatan nuklir). Jika ada pelanggaran resolusi DK PBB, harus didiskusikan di Dewan dan bukan di Dewan Luar Negeri Uni Eropa," kata Mogherini, dilansir AFP.
Rusia menentang sanksi terhadap Iran terkait peluncuran rudal balistik itu.
(Baca: AS-Rusia Beda Pendapat Soal Peluncuran Rudal Iran)
Namun, Mogherini mengatakan mereka berharap Iran mematuhi seluruh kewajiban internasionalnya.
"Intinya kami memandang ini sebagai elemen masalah besar, terkait hubungan regional. Ini bisa meningkatkan ketegangan di Timur Tengah di saat tidak seharusnya ada ketegangan," katanya.
Dia mengumumkan akan mengunjungi Iran bulan depan untuk membangun kesepakatan nuklir. "Kunjungan saya berikutnya akan dilakukan pada 16 April. Kami akan membahas dengan para menteri mengenai berbagai bidang, masalah dan sektor untuk ditekankan dan membuka kembali hubungan secara penuh," ujarnya.