REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Rencana penutupan aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon disambut gembira para sopir bus antar kota dalam provinsi (AKDP). Pasalnya, penutupan itu secara otomatis akan membuat truk pengangkut batu bara di jalur Cirebon - Bandung menjadi tak beroperasi.
''Alhamdulillah, jalanan jadi lebih lengang,'' ujar salah seorang bus jurusan Cirebon - Bandung, Imam, Selasa (15/3).
Selama ini, truk-truk pengangkut batu bara dari Pelabuhan Cirebon hilir mudik mengangkut batu bara untuk industri-industri di wilayah Bandung. Akibatnya, arus lalu lintas di jalur tersebut menjadi terhambat.
Imam menyebutkan, dulu saat bus patas Cirebon-Bandung PP beroperasi, waktu tempuh Cirebon - Bandung hanya tiga jam. Namun, sejak beroperasinya truk pengangkut batu bara dari Pelabuhan Cirebon, waktu tempuh kendaraan menjadi kurang lebih enam jam.
Waktu tempuh itu akan semakin lama jika ada truk pengangkut batu bara yang mengalami patah as, terguling, maupun kecelakaan lainnya di jalur Cirebon-Bandung. Kemacetan panjang dipastikan akan terjadi. ''Berangkat pagi dari Cirebon, sampai ke Bandungnya malam,'' keluh Imam.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Organda Cirebon, Tabrani. Dia pun menyambut gembira ditutupnya aktivitas bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon. ''Pasti senang dong,'' tegas Tabrani.
Tabrani mengatakan, ketiadaan truk-truk pengangkut batu bara akan menghemat waktu tempuh di jalur Cirebon - Bandung. Selain itu, kerusakan pada kendaraan akibat jalan rusak juga dapat diminimalkan.