Kamis 17 Mar 2016 12:56 WIB

Kepada Putri Belgia, Ridwan Kamil: Islam Sesungguhnya Ada di Indonesia

Rep: c26/ Red: Bilal Ramadhan
Putri Kerajaan Belgia Astrid Jisephine berfoto bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (berpeci), di Balai Kota Bandung, Kamis (17/3). Zuli Istqomah (C26).
Foto: Zuli Istqomah (C26).
Putri Kerajaan Belgia Astrid Jisephine berfoto bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (berpeci), di Balai Kota Bandung, Kamis (17/3). Zuli Istqomah (C26).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kedatangan kunjungan kenegaraan dari Putri Kerajaan Belgia Astrid Josephine, Kamis (17/3). Tak hanya membicarakan soal investasi bisnis dan kerja sama, Ridwan menyinggung soal agama Islam kepada Putri Astrid.

Pria yang akrab disapa Emil ini menyatakan, saat ini isu radikalisme dalam Islam menciptakan ketakutan negara-negara non Muslim. Ia menyebutkan, Islam yang sesungguhnya ada di Indonesia dan mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Indonesia, kata Emil, memiliki karakter yang damai dan menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.

"Mayoritas penduduk Indonesia 80 persen Muslim. Kami ingin mengatakan kalau Belgia ingin tahu tentang Islam, tolong bicara dengan kami (Indonesia)," kata Emil dalam pertemuan dengan Putri Astrid dan para delegasinya di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/3).

Menurut dia, meskipun bukan negara dengan sistem pemerintahan Islam, Indonesia merupakan wilayah dengan jumlah Muslim terbesar di dunia. Emil menambahkan, masyarakat Indonesia dapat hidup dengan damai berdampingan dengan pemeluk agama lain.

Muslim di Indonesia menganut Islam yang moderat. Memiliki toleransi tinggi dan menghindari kekerasan sebagai pemecah permasalahan, seperti negara-negara Timur Tengah.

Jadi, ujar dia, agar negara-negara yang mayoritas non-Muslim tidak mendapatkan pemahaman yang salah, ia mengimbau agar Pemerintah Belgia dapat berdiskusi dengan Indonesia. Dengan begitu, tidak menimbulkan ketakutan karena salah memandang Islam lewat negara-negara Timur Tengah yang tengah berkonflik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement