REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan relawan politik menjadi perdebatan publik. Relawan sebelumnya digunakan oleh Presiden Joko Widodo dalam kampanye. Saat ini relawan Teman Ahok mendukung Basuki Tjahaja Purnama maju dalam Pilkada DKI.
Sosiolog dari Universitas Indonesia Yohanes Gede mengatakan relawan politik sebuah kemunduran politik di Indonesia. Karena politik sebagai proses kesepakatan bersama memiliki kerangka seperti parlemen, rembukan dan musyawarah. Gede menambahkan partai politik menjadi unsur penting dalam proses kesepakatan itu.
"Karena sampai sekarang di muka bumi ini negara yang dihuni manusia selain negara monarki. partai politik salah satu unsur yang melegitimasi negara. Penolakan terhadap parpol adalah penolakan terhadap parpol yang buruk," katanya, Kamis (17/3).
Gede mengatakan tidak ada cara lain untuk merubah struktur politik tersebut. Jika konsep relawan hadir karena ketidaksetujuan terhadap partai politik yang ada, para relawan tersebut harus bertransformasi diri menjadi partai.
Gede menjelaskan hal itu karena posisi relawan dalam struktur politik tidak kuat. Relawan tidak dapat mengontrol calon yang diusung. "Rumusankan kepentingan bersama yang dulu diajukan kemana? gimana cara mengontrolnya? semua nguap," kata Gede.
Baca juga, Putra Dhani, Al Ghazali: Saya tidak Mungkin Pilih Ahok.