Kamis 17 Mar 2016 18:57 WIB

Parpol Masih Menjadi Unsur Penting Melegitimasi Negara

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Warga memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan mengisi formulir dan memberikan fotokopi KTP di salah satu posko Teman Ahok di salah satu mall di Jakarta, Jumat (11/3/).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan mengisi formulir dan memberikan fotokopi KTP di salah satu posko Teman Ahok di salah satu mall di Jakarta, Jumat (11/3/).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan relawan politik menjadi perdebatan publik. Relawan sebelumnya digunakan oleh Presiden Joko Widodo dalam kampanye. Saat ini relawan Teman Ahok  mendukung Basuki Tjahaja Purnama maju dalam Pilkada DKI.  

Sosiolog dari Universitas Indonesia Yohanes Gede mengatakan relawan politik sebuah kemunduran politik di Indonesia. Karena politik sebagai proses kesepakatan bersama memiliki kerangka seperti parlemen, rembukan dan musyawarah. Gede menambahkan partai politik menjadi unsur penting dalam proses kesepakatan itu.

"Karena sampai sekarang di muka bumi ini negara yang dihuni manusia selain negara monarki. partai politik salah satu unsur yang melegitimasi negara. Penolakan terhadap parpol adalah penolakan terhadap parpol yang buruk," katanya, Kamis (17/3).

Gede mengatakan tidak ada cara lain untuk merubah struktur politik tersebut. Jika konsep relawan hadir karena ketidaksetujuan terhadap partai politik yang ada, para relawan tersebut harus bertransformasi diri menjadi partai.

Gede menjelaskan hal itu karena posisi relawan dalam struktur politik tidak kuat. Relawan tidak dapat mengontrol calon yang diusung. "Rumusankan kepentingan bersama yang dulu diajukan kemana? gimana cara mengontrolnya? semua nguap," kata Gede.

Baca juga, Putra Dhani, Al Ghazali: Saya tidak Mungkin Pilih Ahok. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement