Jumat 18 Mar 2016 13:54 WIB

Darmin Berharap BI Rate Bisa Turun Hingga 6 Persen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan) memaparkan hasil rapat terbatas membahas Penurunan Angka Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/3).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) didampingi Seskab Pramono Anung (kanan) memaparkan hasil rapat terbatas membahas Penurunan Angka Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6,75 persen merupakan hal baik bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Darmin pun berharap agar Bank Indonesia bisa menurunkan kembali BI Rate mencapai 6 persen di penghujung tahun.

"Mudah-mudahan (Bi Rate 6 persen). tapi yang pertama kita harus terus menjaga agar inflasi 2016 berada di angka 4 persen," ujar Darmin di kantornya, Jakarta Jumat (18/3).

Dengan penuruan Bi Rate ini, Darmin berharap agar perbankan juga turut serta menurunkan bunga tabungan dan bunga kredit yang selama ini dianggap masih terlalu tinggi.

" Itu (penurunan bunga tabungan dan kredit) akan mendorong pertumbuhan sektor rill," kata Darmin.

Dalam rapat dewan gubernur, Kamis (17/3), BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 6,75 persen dengan suku bunga deposit facility menjadi 4,75 persen, dan lending facility menjadi 7,25, berlaku mulai 18 Maret.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan, penurunan BI Rate ini sejalan dengan masih terbukanya ruang pelonggaran kebijakan moneter, sejalan dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya terus menurunnya tekanan inflasi di 2016 dan 2017, serta meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement