REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Anggota Komisi VI Bambang Haryono Soekartono tidak setuju jika Wakatobi ditetapkan sebagai pelabuhan tol laut. Selain lokasinya kurang strategis untuk pelayaran komersial, keberadaan pelabuhan besar di wilayah itu akan merusak keindahan laut Wakatobi.
Menurut dia, Wakatobi sebaiknya hanya digunakan untuk pelabuhan antara atau penyangga dari Wakatobi-Kendari dan Wakatobi-Baubau. “Lagi pula posisi pelabuhan Wakatobi berada di laut lepas, tidak cocok untuk program tol laut. Kalau mau bangun tol laut cocoknya di Kota Baubau karena posisinya masuk dalam selat dan bersambung dengan sungai,” ujarnya, Jumat (18/3).
Seperti diketahui, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, telah ditetapkan sebagai salah satu jalur tol laut. Tol laut sendiri merupakan salah satu program nasional distribusi barang dan jasa yang menghubungkan wilayah Timur Indonesia dan kawasan Barat Indonesia.
Selain sebagai tol laut, Wakatobi juga menjadi poros maritim dunia. Wilayah Wakatobi yang masuk di dalam alur lalu lintas kapal internasional (ALKI 3) akan dilewati oleh kapal-kapal asing yang bergerak dari Australia menuju Filipina, kemudian ke negara-negara Asia-Pasifik.