REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jajaran Kepolisian Sektor Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau, melumpuhkan seorang bandit begal berinisial JS alias Dedek pada bagian kaki kiri lantaran mencoba melawan dan kabur dari polisi. Tersangka memiliki rekam jejak kejahatan berat.
"Pelaku ini selain pelaku curat dan curas, juga merupakan residivis kepemilikan amunisi dan penipuan bermodus menyamar anggota Polri," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bukit Raya, Ipda Bahari Abdi kepada Antara di Pekanbaru, Jumat (18/3).
Ia mengatakan, Dedek yang baru berusia 21 tahun itu telah dikenal sebagai pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) dan Pencurian dengan kekerasan (curas) yang cukup sadis. Pelaku sendiri berhasil diringkus pada Jumat dinihari.
Bahari mengatakan, penangkapan pelaku berawal dari laporan masyarakat yang menjadi salah satu korban pelaku. Korban yang merupakan ibu rumah tangga berusia 40 tahun menjadi korban pelaku pada awal Maret 2016 lalu.
"Bahkan korban terakhir pelaku itu harus menjalani opname di Rumah Sakit Bhayangkara," katanya.
Berawal dari laporan itu, polisi melakukan penyelidikan sehingga mengarah ke pelaku begal tersebut. Namun, pada saat akan dilakukan penangkapan, keluarga pelaku justru mencoba menghalangi polisi yang akan melakukan penangkapan.
Dari informasi yang dirangkum, polisi sempat diancam oleh keluarga korban dengan menggunakan balok kayu sehingga pelaku berhasil melarikan diri. Tidak sampai di situ, jelas Bahari, polisi lantas memeriksa keluarga pelaku dan menyelidiki lokasi persembunyian pelaku.
Hasilnya, polisi menemukan lokasi persembunyian Dedek dan langsung meringkusnya. Dari pengungkapan itu, polisi berhasil menyita dua barang bukti berupa dua unit motor bodong hasil kejahatan pelaku.
Setelah diamankan, polisi langsung menggelandang pelaku ke tempat kejadian perkara Dedek melancarkan aksinya. "Pada saat itulah pelaku mencoba melarikan diri sehingga terpaksa diberikan tembakan terukur pada bagian kaki," katanya.
Saat ini pelaku diamankan di Mapolsek Bukit Raya guna menjalani penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika