REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Bom bunuh diri yang terjadi pada Sabtu (19/3) di Jalan Istiklal, Istanbul, menewaskan setidaknya lima orang dan melukai 20 warga sipil. Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menegaskan bahwa Turki tidak akan tinggal diam dalam memerangi terorisme.
Davutoglu menilai aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris di Kota Istanbul merupakan aksi yang tidak berprikemanusiaan. Oleh karena itu, Davutoglu menegaskan ia tak akan berhenti untuk memerangi sumber terorisme.
"Sumber terorisme tidak akan pernah mencapai tujuan mereka melalui aksi yang kejam ini," tegas Davutoglu dalam pernyataan tertulisnya.
Oleh karena itu, Davutoglu mengisyaratkan bahwa serangan terorisme yang terjadi di Istanbul tidak akan memengaruhi kebulatan tekad dan determinasi Turki dalam melawan terorisme hingga ke akar. Sebaliknya, Davutoglu memastikan bahwa upaya Turki dalam memerangi terorisme akan terus berlanjut.
"Perjuangan kami akan terus berlanjut dengan kebulatan tekad dan determinasi yang sama sampai terorisme benar-benar berakhir tanpa sisa," jelas Davutoglu.
Sedikitnya tiga orang tewas dan 20 orang lainnya terluka akibat aksi bom bunuh diri di sebuah pusat perbelanjaan di Istanbul itu, dikutip dari Reuters.