REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal membantah pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) dilatarbelakangi oleh kecemburuan Jessica Kumala (27). Menurutnya, motif baru akan terbongkar setelah tersangka menyampaikan pernyataannya di pengadilan.
"Motif itu akan terang benderang nanti di pengadilan," ujar Iqbal di Polda Metro Jaya, Senin (21/3).
Motif pembunuhan tersebut diduga terkuak setelah penyidik mengunjungi dan menelusuri kehidupan Jessica saat di Australia. Penyidik menemukan rekam jejak perjalanan Jessica yang pernah beberapa kali tersandung kasus hukum di Negeri Kanguru tersebut.
Diduga, Jessica pernah mencoba melakukan bunuh diri sebanyak dua kali, tapi berhasil dicegah. Selain itu, polisi juga menemukan Jessica pernah dilaporkan oleh mantan kekasihnya, Patrick, yang merasa diteror. Jessica menganggap putusnya jalinan kasih dengan Patrick karena Mirna.
Bukan hanya itu, Jessica dikabarkan juga cemburu karena kehidupan Wayan Mirna yang serbaberuntung. Mirna akhirnya menikah, memiliki pekerjaan, dan diberikan sebuah perusahaan juga oleh ayahnya, Edi Dharmawan. Sedangkan, Jessica justru dipecat dari tempatnya bekerja, yaitu di NSW Ambulance, Australia.
"Itu salah satu petunjuk yang kami namakan alat bukti, doakan saja berkas perkara tidak dikembalikan, tapi kalaupun dikembalikan, kami masih punya banyak waktu," kata Iqbal menjelaskan.
Jessica sendiri melalui kuasa hukumnya, Hidayat Boestam, tidak menanggapi perihal hasil temuan penyidik itu. Jessica memilih bungkam karena menganggap perjalanannya saat di Australia tidak ada hubungannya dengan tewasnya Mirna di Kafe Olivier Grand Indonesia, 6 Januari 2016.