Senin 21 Mar 2016 21:11 WIB
Tokoh Perubahan Republika 2015

Film Republika Tuai Respon Positif, Ini Kata Ferdi Hasan

Rep: Adysha CR/ Red: Karta Raharja Ucu
  Suasana acara malam penganugerahan Tokoh Perubahan 2015 di Jakarta, Senin (21/3) malam.  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana acara malam penganugerahan Tokoh Perubahan 2015 di Jakarta, Senin (21/3) malam. (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Malam Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2015, para tamu undangan menyaksikan Film Republika berdurasi 10 menit. Film yang menunjukkan nafas Republika dalam membawa pemberitan positif kepada masyarakat ini menuai tanggapan positif dari para tamu yang menyaksikan.

Film Republika sendiri menceritakan bagaimana kondisi 'dapur' media terbesar umat Islam Indonesia itu dalam menyikapi teror bom yang terjadi di Sarinah beberapa waktu lalu. Film ini juga menunjukkan bagaimana Republika berupaya menyampaikan pesan yang dapat memberi semangat positif kepada masyarakat di tengah-tengah teror yang mengancam melalui pesan 'Kami Tidak Takut'.

Segera setelah film berakhir, para tamu undangan yang menonton Film Republika langsung menyambut film tersebut dengan tepuk tangan yang meriah. Tanggapan yang positif juga datang dari presenter Ferdi Hasan yang telah menyaksikan Film Republika ini lebih dulu dibandingkan tamu lainnya.

"Saya setuju sekali dengan video yang kalian rangkum ya," puji Ferdi saat ditemui di Djakarta Theater, Senin (21/3).

Menurut Ferdi, sudah sepatutnya media tidak lagi 'membombardir' masyarakat dengan pemberitaan bernada negatif. Sebab, pemberitaan negatif dapat membuat masyarakat menjadi masyarakat yang pesimistis dalam memajukan bangsa.

Melalui media, Ferdi juga berharap agqr berbagai pandangan salah mengenai terorisme yang kerap dihubung-hubungkan dengan Islam dapat diluruskan. Ferdi percaya Islam bukan merupakan agama yang mengajakrkan kekerasan melainkan cinta kasih.

Karena itu, Ferdi juga berharap agar para tokoh-tokoh perubahan yang memajukan Islam dan perdamaian mendapatkan perhatian yang lebih. "Republika mudah-mudahan bisa menjadi pioneer untuk memberikan spirit positif," harap Ferdi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement