Selasa 22 Mar 2016 11:53 WIB

Pengemudi Gojek Babak Belur Dihajar Sopir Taksi yang Berdemo

Rep: C35/ Red: Karta Raharja Ucu
Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demo ribuan sopir taksi di Jakarta, Selasa (22/3), juga berdambak kepada ojek online atau daring. Ojek daring pun harus waspada dari serangan para sopir taksi yang sedang berdemo.

Muhammad Yusup (40 tahun), pengemudi Gojek, mengaku tidak memakai atribut karena khawatir menjadi sasaran para sopir taksi yang sedang berdemo. Bahkan, ketika melayani penumpang pun dia tidak langsung memberikan helm ke penumpang. Dia harus berjalan menjauhi kerumunan sopir taksi maupun pangkalanojek.

Hal itu terpaksa dilakukan mengingat pada helm untuk penumpang terdapat logo Gojek. Karena dia tidak ingin diketahui sebagai pengemudi Gojek.

Ia mengungkapkan, rekannya ada yang menjadi korban kekerasan sopir taksi yang sedang berdemo, Selasa pagi. "Demi keselamatan kami tidak ada yang memakai atribut pada hari ini, soalnya tadi pagi rekan kami sudah ada yang dikeroyok sopir-sopir taksi yang mau demo itu, dia sendirian sementara mereka banyak orang," kata dia di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa.

"Jadi dia sekarang babak belur, motornya dihancurkan."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement