REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi kritik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tentang markas relawan 'Teman Ahok' di Graha Pejaten Jakarta Selatan. Djarot meminta agar relawan Ahok pindah ke tempat lain yang bukan aset pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Ahok pun membalasnya dengan mengatakan partai politik lebih tidak beretika karena tidak menyewa kantor dari pihak swasta seperti yang dilakukan 'Teman Ahok'. Tetapi, ada kantor partai politik yang menyewa langsung dari Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau begitu kantor partai suruh pindah dong (karena melanggar) etika. Itu lebih parah. Kantor Partai sewa langsung dari Pemda. Kalau Pak Djarot merasa ini etika yang dilanggar, kalau begitu Pak Djarot suruh kantor PAC (Pimpinan Anak Cabang) PDIP pindah dulu dong," ujarnya kepada wartawan, Selasa (22/3).
Diketahui, Djarot dan Ahok setuju jika penyewaan Graha Pejaten oleh pihak Teman Ahok tak melanggar hukum. Meski begitu, Djarot memiliki pandangan tersendiri. Ia merasa aset secara etika hal itu tidaklah dibenarkan. Sehingga Djarot sempat menyarankan agar markas Teman Ahok pindah.