Rabu 23 Mar 2016 19:51 WIB

Orang Tua di Jepang Kekurangan Pengasuh

Anak-anak di Jepang dibiasakan dengan gaya hidup sehat sejak dini.
Foto: japantimes
Anak-anak di Jepang dibiasakan dengan gaya hidup sehat sejak dini.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mika Kiyokawa menginginkan anak ketiga namun mengurungkannya, karena mencari pengasuh untuk kedua puteranya sangat sulit sehingga dia tidak ingin mengulanginya.

Pegawai kantor Jepang berusia 34 tahun itu adalah salah satu dari wanita, yang ditawari Perdana Menteri Shinzo Abe untuk dikerahkan dalam angkatan kerja terkait kebijakan "ekonomi wanita" untuk meningkatkan perekonomian, namun kekurangan pengasuh anak menghambat gerakan tersebut, dan memicu kritik terhadap Abe beberapa bulan sebelum pemilihan umum.

Kekurangan pengasuh itu juga menghambat usaha meningkatkan tingkat kelahiran Jepang, yang sangat rendah, yang menjadi landasan kebijakan Abe juga.

Masalah buruk itu meluas ke khalayak pada bulan lalu setelah tulisan di "blog" tanpa nama, yang ditulis wanita, menyebar luas, menyebabkan sejumlah protes dan dorongan untuk melakukan petisi, yang menuntut perubahan.

"Anak saya tidak diasuh, matilah Jepang!" kata dia menuliskan.

Pada awalnya, Abe mengabaikan artikel itu, namun kemarahan publik dan liputan media menyebabkan dirinya memperhatikan permasalahan itu dengan tingkat kepentingan yang tinggi sebelum pemilihan umum majelis tinggi Juli mendatang.

Kiyokawa mengunjungi 24 pusat penitipan anak sebelum menitipkan anak pertamanya di suatu tempat yang berjarak sekitar 30 menit dari rumahnya.

"Saya menginginkan anak lagi namun menemukan pengasuh sangatlah sulit hingga saya urung," kata Kiyokawa dalam pertemuan anggota parlemen dengan orangtua, yang putus asa menuntut lebih banyak pengasuh, banyak di antara mereka menggendong anak mereka.

"Dan dengan wanita memiliki banyak masalah terkait pengasuhan anak, sebuah perusahaan yang memilih antara seorang wanita dan seorang pria maka tentu saja mereka akan mempekerjakan pria dari awal, menyebabkan ketidakadilan," kata dia menambahkan.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement