REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bengkulu mengatakan semua blok ruang tahanan yang ada di Rumah Tahanan Negara Malabero, Kota Bengkulu terbakar.
Kepala Divisi Permasyarakatan, Kanwil Kemkumham Provinsi Bengkulu, Sunar Agus mengatakan, rutan terdiri dari tiga blok ruang tahanan, yakni Blok A, B dan C.
"Semua hangus, yang tersisa hanya ruang hunian, kantor dan masjid," kata dia, Sabtu (26/3).
Untuk identifikasi penyebab kebakaran, menurut Sunar, pihak Kemkumham menyerahkan penyelidikan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Kebakaran Rutan Malabero yang berlokasi di Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu itu terjadi pada Jumat (25/3) sekitar pukul 21.30 WIB.
"Lima orang tewas dan sudah dievakuasi, selanjutnya akan diidentifikasi," katanya.
Korban yang tewas tersebut menempati kamar nomor tujuh blok narkotika narkoba adalah Agung Nugraha, Heru Biliantoro, Agus Purwanto, Hendra Nopiandi, dan Medi Satria.
Jumlah narapidana dan tahanan titipan yang ada di Rutan Malabero, kata Sunar, sebanyak 259 orang. Akibat kejadian, lima orang tewas, satu orang mendapatkan perawatan di RS M Yunus.
"Satu lagi tahanan narkotika dibawa ke BNN Provinsi Bengkulu," kata dia.
Sedangkan 252 tahanan lainnya untuk sementara dievakuasi ke Lembaga Permasyrakatan Klas 1A Bentiring Kota Bengkulu. Evakuasi menurut dia dibantu dan dikawal ketat aparat kepolisian.
Rutan Malabero baru saja berganti status dari lembaga pemasyarakatan setelah pemerintah membangun LP Bentiring dan memindahkan lebih 500 narapidana dari Rutan tersebut pada awal Maret 2016.