Senin 28 Mar 2016 14:05 WIB

Tak Ditemui Bupati Cirebon, Demo Pedagang Pasar Sumber Memanas

Rep: Lilis Handayani/ Red: Bayu Hermawan
Ribuan Massa yang terdiri dari pedangan pasar Sumber, warga komunitas tukang ojek dan tukang becak, sopir angkot, karang taruna dan mahasiswa demo ke kantor Bupati Cirebon, Senin (28/3).
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Ribuan Massa yang terdiri dari pedangan pasar Sumber, warga komunitas tukang ojek dan tukang becak, sopir angkot, karang taruna dan mahasiswa demo ke kantor Bupati Cirebon, Senin (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Aksi unjuk rasa menolak rencana relokasi pedangan Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon, pada Senin (28/3), sempat memanas. Pengunjuk rasa kecewa karena tak bisa bertemu langsung dengan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra.

Ribuan massa yang terdiri dari pedagang Pasar Sumber, warga, komunitas tukang ojeg dan tukang becak, karang taruna, dan mahasiswa itu datang dengan membawa keranda dan kemenyan, sebagai simbol aspirasi warga yang tak diterima Pemda.

Selain itu, mereka juga membawa kuda, rebana, bendera merah putih dan berbagai poster yang berisi tuntutan mereka. Massa menuntut agar pasar permanen Sumber dibangun di bekas pasar lama yang terbakar pada Agustus 2015 lalu. Bahkan, tuntutan itu menjadi harga mati yang diinginkan oleh mereka.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB itu semula berlangsung dengan tertib. Namun, setelah berorasi dan menunggu lebih dari satu jam di depan Kantor Bupati Cirebon, suasana mulai memanas karena tak ada yang menemui. Mereka meminta agar dapat bertemu langsung dengan bupati ataupun perwakilannya.

Massa akhirnya ditemui Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon, Erry Achmad Husaeri. Di hadapan massa, dia menyatakan, akan melakukan kajian mengenai rencana relokasi pasar Sumber, apakah akan tetap di lokasi lama atau di lokasi baru.

"Akan dilakukan pertemuan-pertemuan untuk dilakukan pembahasan," kata Erry

Erry yang mencoba untuk turun dari atas mobil, dipaksa oleh sejumlah perwakilan massa untuk tetap diatas mobil. Pasalnya, massa akan membacakan deklarasi, yang intinya meminta agar pasar permanen Sumber dibangun di tempat lama.

Petugas Satpol PP yang ada di lokasi mencoba untuk mengamankan Erry dan membantunya untuk turun. Namun, sejumlah perwakilan massa mencegahnya dan meminta agar bersama-sama melakukan deklarasi.

Sempat terjadi aksi saling dorong antara petugas Satpol PP dan perwakilan massa. Beruntung, aksi itu berhasil dilerai oleh korlap demo yang meminta agar aksi tetap berlangsung damai.

"Kami hanya meminta agar pasar permanen Sumber dibangun di bekas pasar lama yang terbakar," ujar salah seorang Korlap yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Sumber, Ridwan.

lilis

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement