Rabu 30 Mar 2016 15:00 WIB

Ahok takkan Temui Warga Tergusur

Rep: c18/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersalaman dengan warga saat membuka Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pulo Gundul di Jalan Kramat, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersalaman dengan warga saat membuka Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pulo Gundul di Jalan Kramat, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan mengunjungi warga luar batang. Ini menyusul rencana penggusuran yang bakal dilakukan pemerintah provinsi terhadap warga tersebut.

"Apa yang mau ditemui? Kita bukannya gamau temuin. Kalau mau temuin kalau kamu bisa terima usulan pindahin kamu ke tempat yang lebih baik," kata Ahok di Jakarta, Rabu (30/3).

Seperti diketahui, revitalisasi museum bahari menjadi alasan pemprov untuk menggusur pemukiman warga di skitar kawasan tersebut. Sekitar 486 hunian ilegal dan satu aset daerah bakal digusur pemprov.

Tak hanya itu, Ahok mengatakan penggusuran itu juga diakukan sebagai upaya meminimalisasi penyebaran penyakit TBC. Katanya, penggusuran dan relokasi akan memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang tinggal dinkawasan tersebut.

"Sekarang kamu sadar gak? TBC di Jakarta ini, di Indonesia, menyumbang 10 persen TBC dunia. Dan kita nomor dua TBC terbesar," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, padatnya peduduk di kawasan tersebut mempermudah penyebaran penyakit tersebut. Satu warga yang terdampak, dia mengungkakan, dapat menularkan ke 10 warga lainnya dalam waktu singkat.

"Tinggal di kawasan kumuh, ini daerah yang rawan kena TBC. Anda tinggal di sungai, di laut, sempit-sempitan tidak ada matahari langsung, saya engga mungkin membiarkan anda sakit," ujar ahok.

Rencananya warga terdampak gusuran itu akan dipinfahkan ke tumah susun. Ahok mengatakan, sejauh ini sekitat 15 kepala keluarga sudah pindah ke rusun Marunda. Ahok mengatakan, keuntungan pindah ke rusun adaah warga akan mendaat fasiitas semisal KJP atau bus Sekolah gratis.

"Iyakan. Mau kerja kita cariin, di KBN, mau usaha juga kita siapin modal," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement