Kamis 31 Mar 2016 16:21 WIB

Rumah Rusak Akibat Longsor Clapar Bertambah

Tanah bergerak ilustrasi
Foto: Antara
Tanah bergerak ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Jumlah rumah rusak akibat bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, bertambah. Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio.

"Berdasarkan pantauan kami, jumlah rumah yang mengalami kerusakan berat telah mencapai 20 unit, rusak sedang dua unit, dan rusak ringan empat unit serta 33 rumah terancam longsor," katanya didampingi Koordinator Posko Aju Clapar BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Kamis (31/3).

Menurut dia, pada hari Kamis tidak terjadi gerakan tanah yang signifikan serta berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, mendung dan berpeluang hujan pada siang hingga sore hari.

Terkait jumlah pengungsi, dia mengatakan bahwa terjadi penambahan jika dibanding satu hari sebelumnya yang sebanyak 74 keluarga.

"Hari ini, kami mencatat sebanyak 85 keluarga atau 296 jiwa yang mengungsi. Mereka terdiri atas 161 laki-laki dan 135 perempuan. Dari jumlah tersebut ada empat ibu hamil, delapan bayi di bawah satu tahun, delapan anak batita, dan 31 orang lanjut usia," katanya.

Ia mengatakan bahwa selama enam hari sejak terjadinya bencana tersebut tercatat sebanyak 273 pengungsi yang memeriksakan kesehatannya di posko kesehatan, sebagian besar mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan mialgia (pegal-pegal).

Lebih lanjut, Catur mengatakan bahwa Posko Tanggap Darurat Longsor Clapar pada hari Kamis (31/3) melaksanakan kegiatan berupa pembongkaran rumah rusak, pengeringan dan pembersihan kolam ikan, memperbaiki jalur alternatif, penataan logistik di posko desa, dan pendampingan pengungsi atau trauma "healing".

"Jumlah personel yang terlibat dalam kegiatan tersebut mencapai 271 orang yang terdiri atas unsur BPBD, TNI/Polri, PMI, dan relawan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement