REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak membantah besarnya nominal 'uang damai' yang diberikan kepada keluarga Siyono. Selama ini beredar kabar bahwa uang tersebut bernilai Rp 200 juta. Namun ternyata hingga kini keluarga Siyono belum membuka bungkusan tersebut.
Usai menerima dua gepok bungkusan tersebut, istri Siyono, Suratmi, langsung menyerahkannya pada Muhammadiyah. "Bungkusan itu sekarang ada di Muhammdiyah. Suratmi tidak mau menerimanya, yang ia butuhkan hanya keadilan atas nama suaminya," ujar Dahnil dalam konferensi pers Mencari Keadilan untuk Suratmi di Jakarta, Jumat (1/4).
Hingga detik ini, bungkusan tersebut pun belum dibuka. "Mungkin ini akan menjadi salah satu barang bukti," kata dia. Keterkaitan Muhammadiyah dalam kasus ini pun lantaran atas permintaan Suratmi sendiri. Muhamdiyah ikhlas dan akan mendampingi Suratmi mencari keadilan hingga tuntas.
Muhammadiyah juga segera melakukan autopsi atas jenazah Siyono dalam waktu dekat. Selain mencari kebenaran, autopsi menjadi jawaban atas pernyataan Kapolri yang mempersilakan keluarga untuk mengautopsi ulang jenazah Siyono.
Bagi keluarga dan Muhammadiyah, kasus ini bukan hanya bisa mengungkap keadilan pada Siyono, tapi terhadap mereka yang selama ini dituduh teroris. "Sudah ada 121 orang yang diduga teroris dan dieksekusi tanpa melalui proses hukum. Ini yang kami perjuangkan," kata dia.