REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debit air di Bendung Katulampa yang sempat mengalami peningkatan besar pada Jumat (1/4) malam menyebabkan 12 kelurahan di Jakarta Timur hingga sabtu pagi masih terdampak banjir.
Informasi dari BPBD Provinsi DKI Jakarta yang dipantau di Jakarta, Sabtu, sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB ketinggian banjir bervariasi antara 60 dan 360 cm.
Banjir akibat kenaikan debit air di Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok terjadi di Jakarta Selatan tepatnya di Kelurahan Kebon Baru dengan ketinggian air 30-60 cm.
Kelurahan Bukit Duri ketinggian Air 20-80 cm, Kecamatan Pasar Minggu Kelurahan Pejaten Timur ketinggian air 100-250 cm. Kecamatan Pancoran Kelurahan Rawajati ketinggian air mencapai 30-100 cm.
Kelurahan Pengadegan ketinggian 20-70 cm, Kecamatan Jagakarsa Kelurahan Lenteng Agung 20-70 cm, Kelurahan Srengseng Sawah 30-100 cm. Di wilayah Jakarta Timur banjir terjadi di Kecamatan Jatinegara yaitu di Kelurahan Kampung Melayu ketinggian 10-125 cm, Kelurahan Bidara Cina ketinggian 20-100 cm, di Kecamatan Kramat Jati di Kelurahan Cawang ketinggian 80-360 cm. Kelurahan Balekambang ketinggian 20-100 cm, Kelurahan Cililitan ketinggian 30-200 cm.
Jumlah total wilayah yang terdampak ialah enam kecamatan, 12 kelurahan dan 41 RW. Warga yang terdampak berjumlah 5.387KK atau 19.431 jiwa. Warga yang mengungsi berjumlah 250 jiwa di lima titik lokasi pengungsian.
BPBD mencatat pada Jumat pukul 17.30 WIB ketinggian air di Bendung Katulampa mencapai 250 cm atau Siaga 1 dan pada pukul 21.00 WIB ketinggian di Pos Pantau Depok mencapai 400 cm. Ketinggian air di Pos Pantau Depok merupakan yang tertinggi pada 2016.