Ahad 03 Apr 2016 19:51 WIB

Banjir Landa Morowali Utara

Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kabupaten Morowali Utara (Morut) dilanda banjir menyusul hujan deras yang mengguyur daerah itu dalam beberapa hari terakhir ini.

"Tidak ada informasi adanya korban jiwa dalam bencana alam tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Ahad (3/4) malam.

Hingga kini belum ada laporan lengkap soal bencana alam yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Petasi, Kabupaten Morut.

Namun, kata Bartholomeus, pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik ke daerah yang disapu banjir akibat meluapnya sungai di wilayah tersebut.

Di wilayah itu ada sungai yang jika musim hujan sering meluap dan merendam rumah-rumah penduduk dan juga badan jalan. Banjir terjadi pada Sabtu (2/4) pekan ini. Belum dapat diprediksi berapa kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam itu.

Yang jelas, katanya, begitu masuk informasi adanya banjir di kabupaten baru dimekarkan pada 2012 itu, BPBD Provinsi langsung mensuplai bantuan.

Bantuan logistik yang paling dibutuhkan masyarakat adalah bahan makanan. "Jadi kami langsung kirim beberapa jenis bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan korban," katanya.

Sementara itu, Berdat Kalaena, salah seorang warga Morut membenarkan adanya bencana banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Petasi. Banjir terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah itu beberapa hari ini.

Jalan wilayah itu sempat terputus karena banjir. Namun sekarang ini menurut informasi, kata warga Desa Beteleme, Kecamatan Lembo itu sudah bisa dilewati kendaraan. "Hanya saja perkembangan terakhir pada hari ini belum diketahui," katanya.

Hampir seluruh wilayah di Sulteng rawan bencana alam banjir dan tanah longsor karena banyak sungai dan juga kondisi tanah labil.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement