REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor akan menambah sebanyak 12.500 sambungan baru pipa air minum tahun ini. Prioritas utama pembangunan saluran air tersebut adalah di 12 kecamatan Bogor Tengah.
“Tapi, wilayah Bogor Timur juga menjadi target pengembangan kita yang selama ini sudah berjalan,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan, Hadi Mulya Asmat, kepada Republika.co.id, di sela-sela peresmian Tugu Congkrang Kujang Papasangan di Cibinong, akhir pekan lalu.
Peresmian ini juga sekaligus memperingat Hari Air Sedunia yang mengusung tema ‘Water and Job’, serta puncak perayaan HUT PDAM Tirta Kahuripan ke-35. Wilayah Bogor Tengah yang akan menjadi sasaran pengembangan sambungan baru, menurut dia, di antaranya, Ciawi, Caringin, Tajur Halang, Bojonggede, Parung, Sukaraja, Cibinong, dan lainnya. Sementara daerah Bogor Timur di antaranya Kecamatan Gunung Putri, Cileungsi, dan Jonggol.
Saat ini pelanggan PDAM Tirta Kahuripan sebesar 132.667 sambungan. Jumlah itu berkurang mengingat adanya pemisahan pengalihan aset PDAM Depok sebanyak hampir 41 ribu pelanggan tahun lalu. Pengalihan aset itu juga berdampak pada pengurangan pendapatan sekitar Rp 5 miliar per bulan.
Menurut Hadi, permintaan terhadap pelayanan (sambungan baru) air minum sebenarnya cukup tinggi, hanya saja ada kendala yang dihadapi, seperti ketersediaan bahan baku air serta tingginya investasi pembangunan pipa. Di satu sisi, pihaknya juga merencanakan mengganti sejumlah pipa yang mengalami kerusakan (bocor) akibat korosi.
“Hampir 90 persen pipa yang ada sekarang adalah peninggalan zaman Belanda yang dibangun tahun 1922. Karena itu sudah banyak yang bocor, harus segera diganti, namun dilakukan bertahap,” ujarnya.
Dia mengatakan banyaknya pipa yang mengalami kerusakan tersebut telah menyebabkan tingginya tingkat kebocoran air. Saat ini, tingkat kebocoran air PDAM Tirta Kahuripan masih berada di kisaran 28 persen, padahal batas toleransi kebocoran paling tinggi 20 persen.
‘Ini yang akan kita tekan, salah satunya dengan mengganti pipa-pipa peninggalan zaman Belanda yang bocor,” kata Hadi.
Biaya pengantian pipa yang disebut sekitar Rp 5 juta per meter. Dia menjelaskan, kebocoran yang dimaksud bukan berarti dicuri orang, tapi murni lantaran kondisi pipa yang sudah rusak.
PDAM Tirta Kahurupan masih tetap mengandalkan Ciburial sebagai sumber utama bahan baku air dengan pasokan sekitar 40 persen dari kapasitas 1.496 meter kubik per detik. Sumber lainnya adalah Cikahuripan, Binong, dan Cijeruk.
Sementara jumlah instalasi pengolah air sebanyak 19 yang tersebar di wilayah Kab Bogor. Sayangnya, instalasi air tersebut belum saling terkoneksi. Karena itu, bisa saja terjadi instalasi di satu wilayah kekurangan pasokan air, sementara instalasi lainnya mengalami over capacity.