REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Transportasi dan Perhubungan (Kadishubtrans) Jakarta Andri Yansyah akan segera menerapkan sistem ganjil genap usai mencabut sistem 3 in 1. Penerapan ganjil genap merupakan kebijakan sambil menunggu penerapan electronic road pricing (ERP).
Andri menjelaskan sistem 3 in 1 sejatinya cukup baik. Namun dalam pelaksaannya ia kecewa karena sistem ini hanya menimbulkan permasalahan baru.
"Sistem ini tidak efektif karena timbulkan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan eksploitasi anak. Apalagi ada anak usia sekolah yang harusnya belajar malah turun ke jalan," katanya, Selasa (5/4).
Sehingga ia memastikan sistem 3 in 1 akan digantikan sementara oleh sistem ganjil genap. Apalagi sistem itu sudah pernah diwacanakan tahun 2012 meski belum dieksekusi. Sebab pelaksaan sistem ERP butuh sekitar satu setengah tahun.
"Obat paling efektif bernama ERP tapi dari jadwal pelaksanaannya butuh 1,5 tahun. Jadi kita gunakan ganjil genap sambil menuju ERP," ujarnya.
Baca juga, Uji Coba Penghapusan 3 in 1, Kadishub DKI: Jakarta Tetap Macet.