REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Harga minyak yang terus menurun memengaruhi sektor perbankan anggota negara-negara kooperasi Kawasan Teluk (GCC) yang tercermin dengan turunnya pendapatan sektor perbankan sepanjang 2015.
Studi yang dilakukan Boston Consulting Group (BCG) menemukan, pendapatan industri perbankan GCC tumbuh 7,2 persen sepanjang, turun tiga persen dari periode yang sama pada 2014. Penurunan harga minyak pada 2015 sangat memengaruhi perbankan dengan pertumbuhan laba hanya 6,3 persen, tak sampai setengah capaian 2014, demikian dilansir Arabian Business, Jumat (8/4).
Managing Director BCG Middle East Reinhold Leichtfuss menyebut, pola yang terjadi pada 2015 sangat jarang terjadi dalam enam tahun terakhir dimana biaya operasional tumbuh hanya enam persen, di bawah tingkat pertumbuhan pendapatan. Provisi pinjaman bermasalah juga naik 0,6 persen dari 2014.
Segmen nasabah utama, ritel dan korporasi, tumbuh masing-masing 8,1 persen dan 3,3 persen, sementara laba turun 21,5 persen. Berdasarkan laporan tahunan perbankan pada 2015, 45 bank di GCC menguasi 80 persen pangsa pasar perbankan regional.