Sabtu 09 Apr 2016 20:40 WIB

Pengalaman Pertama Rizal Ramli Cicipi Durian Merah

Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli memberikan klarifikasi terkait isu bebas visa untuk warga Israel, di Jakarta, Selasa (22/12).
Foto: Antara/ Rivan Awal Lingga
Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli memberikan klarifikasi terkait isu bebas visa untuk warga Israel, di Jakarta, Selasa (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Saat membuka tiga kegiatan dalam Festival Banyuwangi 2016, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengaku mendapatkan pengalaman menarik di daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu.

Menteri kelahiran Padang, Sumatra Barat, 10 Desember 1954 itu menyempatkan diri mencicipi durian merah, durian khas Banyuwangi, Jawa Timur. Rizal tampak begitu menikmati buah ikon Banyuwangi tersebut di ajang Banyuwangi Agro Expo.

"Ini pengalaman yang pertama bagi saya makan durian merah di Banyuwangi. Rasanya enak, manis," katanya memuji saat makan durian didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas, Sabtu (9/4).

Rizal yang saat masih mahasiswa merupakan tokoh pergerakan itu hadir di kabupaten paling timur Pulau Jawa untuk membuka tiga festival, Festival Kuliner yang mengangkat sego cawuk, Banyuwangi Art Week dan Agro Expo yang dipusatkan di Taman Blambangan.

Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan sertifikat tanda daftar milik Banyuwangi oleh Kementerian Pertanian sebagai tanda pengesahan dua varian durian merah asal Banyuwangi. Dua jenis durian merah asal Banyuwangi itu adalah Sunrise of Java (SOJ) dan Balqis.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, durian merah ini buah khas Banyuwangi yang saat ini tengah menjadi buruan para pecinta kuliner buah durian. Harganya pun semakin mahal, bahkan bisa mencapai Rp 250 ribu per buah. Sebenarnya, durian merah Banyuwangi ada 25 varian yang bisa dikonsumsi.

Dari berbagai jenis tersebut, yang terus dikembangkan ada 11 varian, namun yang menjadi idola adalah SOJ dan Balqis. Ini karena warna dagingnya yang sangat terang dan mencolok. "Ketebalan dagingnya mencapai 16,5 milimeter dengan perpaduan rasa manis dan pahit yang pas di lidah. Aroma duriannya tidak setajam durian lain sejenisnya," katanya.

Selain rasa, katanya, durian merah ini memiliki khasiat yang layak diunggulkan. Tidak seperti durian berdaging putih yang kandungannya didominasi zat gula dan karbohidrat, durian merah mengandung banyak zat bermanfaat seperti serotonin yang bisa mengobati insomnia, juga afrodisiak, tifohormon, dan testosteron sebagai penambah stamina.

"Ada pula kandungan antosianin yang bisa mencegah penuaan dini," katanya.

Usai makan durian, Menko Rizal pun langsung meninjau sejumlah stan yang memamerkan komoditas buah-bauhan lokal khas Banyuwangi.

 

Baca: Wajah-Wajah Baru Hiasi Susunan Kabinet Vietnam

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement