Senin 11 Apr 2016 06:34 WIB

Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 3,6 Triliun 

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
UMKM penerima KUR, ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
UMKM penerima KUR, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada triwulan I 2016 yaitu di periode Januari - Maret 2016, Bank Mandiri telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 3,659 triliun kepada 78.678 debitur baru atau sekitar 28 persen dari target penyaluran tahun ini. Target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 13 triliun.

Dari nilai tersebut, KUR sebesar Rp 2,751 triliun diteruskan ke sektor ritel, sedangkan KUR Rp 908 miliar disalurkan kepada sektor mikro. Adapun dari target penyaluran KUR yang sebesar Rp 13 triliun, dibagi sebesar Rp 6,5 triliun untuk KUR Ritel, Rp 6 triliun untuk KUR Mikro serta Rp 500 miliar diberikan untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Secara sektor, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh bidang usaha perdagangan, yakni hampir 75 persen, lalu diikuti oleh sektorjasa dan sektor perikanan. Adapun secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, yakni kepada 5.431 debitur senilai Rp 424,7 miliar.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, guna mencapai target penyaluran tersebut, Bank Mandiri memberdayakan seluruh jaringan bisnisnya, terutama jaringan bisnis mikro yang terdiri dari 939 cabang mikro, 1.427 unit mikro dan 653 kios mikro, di seluruh Indonesia.

“Komitmen penyaluran ini sejalan dengan keinginan kami untuk menjadikan Bank Mandiri sebagai sahabat negeri serta ikut membangun usaha kecil dan menengah (UKM) agar terus dapat meningkatkan kontribusi kepada Tanah Air,” tutur Rohan, Ahad (10/4).

Untuk itu, kata Rohan, perseroan juga selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosialisasi KUR yang diselenggarakan oleh pemerintah antara lain oleh Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Keuangan dan BNP2TKI.

"Dalam menyalurkan KUR, kami juga menerapkan sistem ‘siapa cepat dia dapat’ yang dapat memacu tim kami di lapangan untuk berlomba-lomba menyalurkan KUR. Dengan demikian daerah yang memiliki lebih banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berpotensi mendapatkan penyaluran KUR lebih banyak," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement