Selasa 12 Apr 2016 15:46 WIB

KPK Bantah Ada Intervensi dalam Kasus Brantas Abipraya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Ketua KPK Agus Raharjo memaparkan kelanjutan penanganan kasus dugaan korupsi pembelian tanah RS Sumber Waras di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/3).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Ketua KPK Agus Raharjo memaparkan kelanjutan penanganan kasus dugaan korupsi pembelian tanah RS Sumber Waras di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membantah adanya intervensi dari Kejaksaan Agung (Kejakgung) dalam kasus korupsi PT Brantas Abipraya yang diduga melibatkan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DKI Jakarta, Sudung Situmorang.

Agus berjanji, kasus tersebut akan terus berjalan dan sampai saat ini masih terus mengumpulkan barang bukti. "Kasus ini akan berjalan terus dan bukti-bukti masih kita terus kumpulkan," katanya di Gedung KPK, di Jakarta, Selasa (12/4).

Komisioner KPK Laode Muhamad Syarif juga menyatakan, dalam kasus tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kejakgung.

Kedua lembaga hukum tersebut juga telah menyepakati dalam kasus tersebut, Kejakgung menangani pelanggaran etik dan KPK yang menangani pelanggaran pidananya.

"Memang ada koordinasi antara Kejakgung dan KPK dalam kasus kejati (DKi) itu. Sidang etiknya mereka laksanakan sendiri dan sudah guarantee pidananya ditangani KPK," ujarnya.

Seperti diketahui, pada hari Kamis (31/3), KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT). Pada operasi tersebut, KPK menangkap Direktur Keuangan PT Brantas Abipraya Sudi Wantoko dan Senior Manager, Dandung Pamularno yang diduga akan memberikan suap melalui Marudut Pakpahan.

Uang suap tersebut diduga mengarah ke Kejati DKI yang tengah menangani kasus korupsi di PT Brantas Abipraya. Kasus tersebut merupakan kasus yang sebelumnya ditangani Jampidsus Kejaksaan Agung, sebelum akhirnya dilimpahkan ke Kejati DKI Jakarta. Namun, hingga kini tidak ada seorang pun yang ditetapkan sebagai tersangka selaku penerima suap.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement