Rabu 13 Apr 2016 09:10 WIB

Pembahasan APBD Belum Tuntas, Puskesmas tak Bisa Beli Obat

Red: Andi Nur Aminah
Obat-obatan
Foto: republika/prayogi
Obat-obatan

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK --  Sejumlah Puskesmas di Kabupaten Melawi mulai kekurangan stok obat seiring belum tuntasnya pembahasan APBD setempat. Kepala Puskesmas Nanga Pinoh, Sien Setiawan saat dihubungi Rabu (13/4) mengungkapkan, pihaknya kini mulai kehabisan stok obat-obatan yang kerap digunakan untuk melayani pasien di Puskesmas.

"Ada 14 jenis obat yang habis. Seperti jarum suntik 1 cc dan 3 cc, obat anti gatal alergi (CTM, loratadine), dexametason, obat pengencer dahak, vitamin B complex, vitamin C, piroxicam, simvastatin, bedak salisilat, trihexypenidyl, oxytetrasiklin salep mata, hidrocortison untuk salep kulit, ethylChloride spray yang digunakan untuk anestesi lokal," ujarnya.

Sien mengungkapkan, dampak dari habisnya obat-obatan tersebut kini membuat petugas kesehatan kesulitan untuk membuat racikan obat batuk pilek. Sementara untuk obat anti alergi tidak bisa disembuhkan karena alasan yang sama.

"Kalau petugas kita meresepkan obat untuk pasien agar dibeli di luar, kita akan ditegur oleh BPJS karena itu dilarang. Ini menjadi dilema, baik bagi petugas maupun pasien," ungkapnya.

Menurut Sien, obat-obatan yang habis tersebut memang memunculkan permasalahan baru. Karena tanpa obat yang lengkap, tidak mungkin seorang dokter atau paramedis bisa menyembuhkan pasiennya. "Mohon maaf, karena kekurangan obat-obatan, kami belum bisa memberikan proses penyembuhan dengan baik," ujarnya.

Kasus kekurangan obat-obatan pun dialami oleh Puskesmas yang berada di wilayah pedalaman, seperti di Kecamatan Menukung. Kepala Puskesmas Menukung, Hermansyah, sama halnya dengan puskesmas lainnya, pihaknya juga kehabisan beberapa jenis obat-obatan.

"Tapi masih bisa diatasi dengan obat pengganti. Seperti seandainya CTM tidak ada, masih ada ratadin, kan fungsinya sama. Lagi pula pasien yang datang ke Puskesmas Menukung memang tidak terlalu banyak," katanya.

Pelayanan puskesmas, lanjut Hermansyah juga tetap berjalan seperti biasa. Malah sebulan terakhir kunjungan pasien meningkat, termasuk pada instalasi rawat inap yang sampai melebihi kapasitas.

"Yang jelas belum ada masalah di puskesmas. Semua masih bisa terlayani seperti biasa," jelasnya.

Obat di puskesmas itu masih mengandalkan pengadaan di tahun sebelumnya. Walau di tengah keterbatasan, namun, untuk stok obat masih dibilang mencukupi. "Hanya kalau sampai beberapa bulan ke depan tidak juga tuntas APBD, kami tidak tahu untuk stok obat ini," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Melawi, Ahmad Jawahir mengatakan kehabisan stok obat ini memang pengaruh dari APBD yang belum tuntas. Puskesmas tak berani membelanjakan dana yang tersedia di rekening karena akan dianggap mendahului anggaran.

"Kita masih menunggu pencairan APBD Melawi karena belanja obat melalui e-katalog. Kalau sudah disahkan bisa langsung belanja. Rencananya kita akan meminta bantuan obat-obatan dari provinsi dahulu," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلِيَعْلَمَ الَّذِيْنَ نَافَقُوْا ۖوَقِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَوِ ادْفَعُوْا ۗ قَالُوْا لَوْ نَعْلَمُ قِتَالًا لَّاتَّبَعْنٰكُمْ ۗ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَىِٕذٍ اَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلْاِيْمَانِ ۚ يَقُوْلُوْنَ بِاَفْوَاهِهِمْ مَّا لَيْسَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُوْنَۚ
Dan untuk menguji orang-orang yang munafik, kepada mereka dikatakan, “Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).” Mereka berkata, “Sekiranya kami mengetahui (bagaimana cara) berperang, tentulah kami mengikuti kamu.” Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.

(QS. Ali 'Imran ayat 167)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement