Kamis 14 Apr 2016 17:26 WIB

FCP Semarakkan Indonesia Climate Change Expo 2016

Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, saat pembukaan pameran di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC).
Foto: Dok: Sinarmas
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, saat pembukaan pameran di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Climate Education Change Education Forum & Expo 2016 merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan dan diinisiasi oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI).

Acara yang telah diselenggarakan 6 kali ini bertujuan untuk mempromosikan keterlibatan serta peranan seluruh pemangku kepentingan dalam solusi dan tindakan nyata menanggulangi perubahan iklim dari berbagai sektor menuju pembangunan rendah emisi karbon.

"Kami harap melalui ajang ini, APP Sinar Mas dapat memberikan pemahaman lebih kepada para pemangku kepentingan dan edukasi kepada pelajar tentang upaya sektor industri dalam menanggulangi perubahan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca, serta praktik industri kehutanan yang lestari," ungkap Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, saat pembukaan pameran di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC).

Upaya APP dalam mengimplementasikan pengurangan emisi gas rumah kaca ialah melalui Kebijakan Konservasi Hutan atau Forest Conservation Policy (FCP), yang merupakan sebuah inisiatif yang pertama kali dikembangkan oleh sektor swasta (APP Sinar Mas) pada awal tahun 2013 bersama dengan organisasi nirlaba dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Zero Deforestation merupakan semangat FCP, yang berarti penghapusan secara meyeluruh penggunaan bahan baku dari hutan alam di seluruh rantai pasokan industri APP.

Tahun 2016 ini, APP Sinar Mas telah menginvestasikan lebih dari USD 20 Juta untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (karlahut) sebagai suatu manajemen pengelolaan pemadam kebakaran terpadu (Integrated Fire Management System), dimana APP Sinar Mas telah menyiapkan lebih dari 5000 sekat kanal yang berfungsi menjaga lahan tetap basah saat musim kering, dan sebagai sumber air saat melakukan pemadaman, mempersiapkan 1600 personel pemadam kebakaran (RPK) tersertifikasi yang tugas dan tanggungjawabnya berfokus kepada pemantauan dan pemadaman api.

Selain itu, 4 helikopter, serta sejumlah peralatan berat seperti pompa, selang, nozzle juga telah disiapkan. APP-Sinar Mas juga telah membangun lebih dari 400 pos pantau dan 80 menara api.

APP Sinar Mas juga mengembangkan pogram Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sebagai upaya prefentif dalam mencegah karlahut dengan memakmurkan masyarakat lokal di sekitar area konsesi perusahaan, Program yang pertama kali di umumkan pada saat konferensi perubahan iklim PBB COP21 (UNFCCC 21 Conference of The Parties) bulan Desember lalu, akan menyalurkan dana 10 juta dolar AS dalam periode 5 tahun mendatang untuk meningkatkan pengembangan ekonomi di 500 desa yang tersebar di sekitar lahan konsesi pemasok perusahaan, dan turut serta mewujudkan Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen di tahun 2020.

"Kami percaya dengan terus mengimplementasikan dan mengajak masyarakat untuk mengetahui akan pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca, selain dapat menjamin kelangsungan hidup masyarakat lokal dalam menghadapi perubahan iklim dan menyelamatkan lingkungan, Indonesia juga mampu berkompetisi di pasar global," tambah Suhendra.

Sementara itu, Chairman Asia Pulp & Paper Jepang (APPJ) Tan Ui Sian mengungkapkan bahwa konsumen di Jepang sangat memperhatikan produk-produk yang dihasilkan dari proses industri yang berkelanjutan, terlebih yang dihasilkan dari sektor kehutanan atau alam.

"Produk jenis kertas photo copy kami saat ini merupakan market leader di Jepang dengan prosentase di atas 25 persen, hal ini menunjukan kepercayaan konsumen Jepang, tidak hanya dari sisi kualitas produk semata, tapi juga melihat komitmen kami dalam penerapan industri berbasis kehutanan yang berkelanjutan," ujar Tan.

Selain itu, APP Sinar Mas melalui APPJ juga secara konsisten mengajak pemangku kepentingan di Jepang untuk turut serta peduli terhadap lingkungan dalam upaya menanggulangi perubahan iklim, salah satunya melalui kegiatan tanam pohon di beberapa wilayah di Indonesia, baik bersama akademisi, peneliti, unsur pemerintah, unsur bisnis dan asosiasi, LSM Jepang, bahkan direncanakan Agustus mendatang akan mengundang atlet legendaris Jepang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement