REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar, Aziz Syamsuddin enggan menanggapi wacana syarat biaya pendaftaran sebesar Rp 20 miliar untuk tiap calon ketua umum yang akan maju di Munaslub partai Golkar. Ia memilih untuk menunggu hasil putusan DPP Golkar terkait penyelenggaraan Munaslub.
"Saya tetap melihat keputusan DPP, sebagai kader partai golkar kita akan lihat dan patuhi setelah proses rapat pleno selesai" kata Aziz di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/4).
Hal ini menurutnya, lantaran DPP pasti akan mempertimbangkan berbagai hal yang berdampak positif bagi penyelenggara Munaslub. Termasuk diantaranya, wacana usulan syarat biaya pendaftaran Rp 20 miliar tersebut.
Ia pun enggan berbicara lebih jauh, apakah akan membayar biaya tersebut jika nantinya aturan tersebut diputuskan oleh DPP untuk para calon ketua umum. "Lagi pula itu masih bersikap wacana atau usulan dan belum menjadi sikap resmi DPP," kata anggota Komisi III DPR RI tersebut.
Meski begitu, hingga saat ini Aziz menegaskan dirinya siap untuk bersaing dengan calon lain untuk menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut. Hal ini kata Aziz, sekaligus menjawab sejumlah kabar yang memperkirakan dirinya merapat kepada salah satu bakal calon ketua umum yakni Setya Novanto.
"Silahkan tafsir sendiri dengan teman-teman. Saya tegaskan saya maju sebagai kandidat partai Golkar, siap menjadi kompetetif ketua umum DPP Golkar," katanya.