Senin 18 Apr 2016 04:36 WIB

Djan Faridz akan Pimpin Pemakaman Korban Bom Molotov

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Ilham
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz
Foto: Antara/Didik Suhartono
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Korban simpatisan PPP yang meninggal akibat serangan bom molotov akan dimakamkan hari ini, Senin (18/4). Pemakaman tersebut akan dipimpin langsung oleh pimpinan PPP, Djan Faridz.

Sementara itu, peristiwa nahas yang memakan korban jiwa di Sleman tersebut terjadi pada Ahad (17/4). Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Sepuh Siregar, peristiwa pelemparan bom molotov berlangsung pada pukul 14.30 di Jalan Kebonagung, Dusun Kronggahan, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati.

"Terjadi penyerangan dan pelemparan mercon banting oleh orang tidak dikenal mengakibatkan satu orang korban meninggal ditempat atas nama Didin Sumaryanto (17 tahun). Karena bom belakang kepala berlubang lima sampai delapan sentimeter," tutur Sepuh.

Korban yang masih berstatus pelajar itu merupakan warga Alamat Bolawen, Tlogoadi, Mlati, Sleman. Selain Didin, kejadian tersebut menyebabkan satu korban luka bacok. Antara lain Taufan Pulung Sunggoro (21) yang merupakan warga Rt 008/Rw 031, Dusun Jaten, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati.

Taufan mengalami luka bacok di punggung dan memar bagian punggung dan leher akibat lemparan bata merah. Akibatnya, telinga sebelah kanan tidak dapat mendengar.

Menurut Sepuh, kejadian bermula pada pukul 14.10 saat rombongan simpatisan PPP GPK Macan Loreng berboncengan menggunakan mptor RX King tanpa nomor polisi. Mereka bergerak dari timur ke barat arah Cebongan dengan rencana hendak pulang kerumah masing-masing.

Lalu pada pukul 14.15, saat sampai di depan Jalan Kebonagung, korban berpapasan dengan 20 orang laki-laki rombongan OTK menggunakan kendaraan roda dua dari arah Barat menuju timur. Ketika itu rombongan tiba-tiba menyerang korban dan melempar mercon sehingga mengenai leher Didin yang meninggal di tempat.

"Teman korban (Taufan) sebenarnya sudah berusaha melarikan diri, tetapi dikejar oleh OTK dan dibacok serta di lempar bata merah," papar Sepuh.

Pukul 14.30 Kapolres Sleman beserta anggota tiba di TKP dan langsung mengamankan korban. Usai kejadian, Didin Sumaryanto segera dibawa RSUP Sarjito untuk diautopsi. Sementara Taufan dilarikan ke RSA UGM. Saat ini kejadian tersebut masih dalam proses penanganan oleh Polres Sleman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement