Selasa 19 Apr 2016 06:04 WIB

RABA Bimbing Tuna Netra Mengaji

Rep: sri handayani/ Red: Damanhuri Zuhri
Penyandang tunanetra membaca Alquran braille.
Foto: Antara
Penyandang tunanetra membaca Alquran braille.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serombongan perempuan dan laki-laki separuh baya tampak keluar dari Masjid Assalam, Komplek DPR II, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dengan berhati-hati mereka menuruni setiap anak tangga. Kaki mereka meraba setiap ujung lantai agar tak jatuh. Satu sama lain saling bercengkerama.

Beberapa orang tampak sibuk mencari alas kaki, dibantu panitia atau saudara mereka. Tak dapat mengenali warna, para tuna netra itu mengandalkan daya sentuh kaki dan tangan mereka.

Tak jauh dari situ, seorang ayah terdengar memanggil anaknya. Bukannya menjawab, si anak beringsut ke depan menggoda sang ayah yang tak mampu melihat. Ayahnya kembali memanggil, barulah anak lelaki berpeci itu menjawab pelan.

Mendengar suara mungil itu, dipeluknya si anak dengan gemas. “Kalau dipanggil sama Ayah jawabnya yang lantang dong. Iya, Ayah! Gitu..” kata dia sembari mengusap rambut anaknya.

Kemesraan itu tampak seusai pengajian bertema parenting yang diadakan Rumah Alquran Braile al-Ihya (RABA). Tak jauh dari tempat itu, di lantai dua gedung RABA, sejumlah anak belajar membuat kerajinan tangan dikelilingi buku-buku dari perpustakaan mini RABA kids library.

Di lantai satu, sejumlah pemuda dari Akhtar Foundation menikmati kudapan nikmat yang juga diproduksi oleh RABA. Seperti namanya, RABA merupakan sanggar belajar bagi kaum tuna netra. Di rumah kontrakan dua lantai yang bertempat di Jalan Komplek DPR 2 Nomor 2, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sekitar 70 tuna netra berjuang agar dapat membaca Alquran braile.

“Sekarang wakaf Alquran Braile banyak, di mana-mana. Tapi banyak tuna netra belum bisa mengaji Alquran braile. Banyak yang wakaf Alquran mahal, tapi tuna netranya tidak bisa mengamalkan karena pelatihan membaca Alquran braile masih sedikit,” ujar pimpinan RABA, Nina Hasilah, ketika ditemui Republika di Jakarta Barat, Sabtu (16/4).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement