REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak mengetahui tentang adanya pertemuan antara mantan anggota DPRD DKI M Sanusi dan pemilik Agung Sedayu Grup (ASD) Sugianto Kusuma. Diduga, pertemuan itu membahas proyek reklamasi.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku baru mengetahui pertemuan itu ketika membacanya lewat berita. Sebab, baginya tak mungkin DPRD akan memberitahunya jika hendak membuat perjanjian di bawah tangan.
"Mereka mana berani kasih tahu aku sih. Coba kamu bayangin aja. Sekarang kita bicara jujur aja, mana berani sih DPRD kasak-kusuk kasih tahu aku? Nyari anggaran aja udah berantem," katanya kepada wartawan, di Balai Kota, Rabu (20/4).
Ia menyebut perseteruannya dengan DPRD bukan sesuatu yang dibuat-buat. Menurut dia, saling tuding dan menyalahkan adalah hal yang biasa antara ia dan DPRD.
"Kalian pikir aku sama DPRD lagi main sinetron? Ini berantem beneran ini. Dia kirim ke mendagri, menyatakan APBD saya palsu, yang mereka asli. Terus, punya mereka semua diparafin per lembar, dan yang punya mereka ada UPS, ada scanner, yang jelas-jelas korupsi," ujarnya.
Baca juga, Sindir Ahok Soal Reklamasi, Menteri Susi Pikirkan Dampak Lingkungan Terlebih Dahulu.