Rabu 20 Apr 2016 16:21 WIB

Australia Siapkan Rp 110 Miliar Dana Riset Peternakan untuk Indonesia Timur

Dubes Nadjib (kiri) sedang berbicang dengan Rektor UNE Prof Duncan (berbaju putih).
Foto: KBRI Canberra
Dubes Nadjib (kiri) sedang berbicang dengan Rektor UNE Prof Duncan (berbaju putih).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Indonesia dan Australia memulai kerja sama penelitian di bidang peternakan dan pertanian bernilai 11,7 juta dolar AS (sekitar Rp 110 miliar), dengan fokus membantu peternakan sapi pedaging berskala kecil di Indonesia Timur.

Duta Besar RI Canberra Nadjip Riphat Kesoema didampingi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof Ronny R Noor pada 18-19 April 2016 telah melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan pimpinan The University of New England (UNE), para peneliti, pimpinan The Australian Centre for International Agricultural (ACIAR) dan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) di kampus UNE, Armidale.

Dalam pertemuan tersebut Dubes Nadjib Riphat Kesoema berhasil mendorong realisasi kerjasama penelitian dan pendidikan di bidang peternakan dan pertanian senilai 11,7 juta dolar AS. Kerja sama penelitian dan pendidikan ini merupakan upaya panjang yang telah dirintis oleh KBRI Canberra dalam upaya mengembangkan sektor pertanian dan peternakan di wilayah Indonesia Timur.

Penelitian dan pengembangan pendidikan ini merupakan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia yang pendanaannya dilakukan melalui DFAT dengan pelaksana lapangan ACIAR dan UNE. Fokus dari penelitian ini adalah produksi sapi pedaging secara terintegrasi dan perbaikan sistem peternakan sapi pedaging skala kecil di wilayah Indonesia Timur.

Demikian rilis yang diterima ABC Australia Plus Indonesia dari KBRI Canberra.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-04-20/australia-siapkan-rp-110-miliar-dana-riset-peternakan-untuk-indonesia-timur/1571598
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement