Ahad 24 Apr 2016 20:32 WIB

Harga Sawit Membaik, Petani di Painan Bersyukur

Red: Hazliansyah
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memanen tandan buah segar kelapa sawit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN, SUMBAR -- Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mulai menjanjikan, yang sebelumnya hanya Rp 250 per kilogram sekarang menjadi Rp 1.200/kg.

"Sebelumnya pada Agustus 2015 harga TBS hanya Rp 250 per kilogram dan berangsur-angsur naik hingga saat ini menjadi Rp 1.200 per kilogram," kata Sepri (35) petani Kelapa Sawit di Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, Ahad.

Ia mengatakan dengan naiknya harga TBS memberikan angin segar kepada petani, sehingga mereka dapat kembali fokus merawat kebunnya.

"Dulunya kami sudah putus asa, bahkan di antara kami ada yang menjual kebun karena harganya yang tidak bisa diandalkan," katanya.

Sementara itu, petani di Kecamatan Sutera, Isman (50) mengharapkan harga saat ini bisa bertahan sehingga petani dapat menggantungkan pemenuhan ekonomi keluarga dari kebun yang dimiliki.

"Kalau harga seperti tahun lalu yang hanya Rp 250 per kilogram benar-benar membuat ekonomi keluarga porak-poranda, untuk itu kami mengharapkan peran pemerintah dalam upaya menstabilkan harga TBS ke depannya," kata dia.

Ia mengatakan dengan stabilnya harga TBS maka kualitas TBS yang dihasilkan petani juga akan meningkatkan.

"Tentu saja karena kami akan melakukan pemupukan tapi kalau anjlok lagi jangankan untuk memupuk untuk mencukupi kebutuhan keluarga saja tidak akan bisa," katanya.

Terpisah, Anggota Komisi II, DPRD Pesisir Selatan, Yusli Mardan mengatakan, terkait harga TBS itu, ia meminta pemkab setempat menindak tegas pedagang TBS nakal yang mempermainkan harga sehingga merugikan petani kelapa sawit.

"Selain itu, pemkab kami harapkan terus berupaya mengundang investor untuk mendirikan perusahaan pengelola CPO sehingga harga TBS menjadi bersaing," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement