REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan mengatakan saat ini belum dapat dipetakan kekuatan bakal calon gubernur yang akan bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Sebab semua bakal calon ini masih ada kemungkinan bisa maju atau tidak," ujarnya, Senin (25/4).
Ia melanjutkan, pemetaan kekuatan kemungkinan baru bisa dilihat setelah Parpol-Parpol selesai melakukan penjaringan.
Sementara terkait dengan Balongub dari jalur independen, Djayadi mengatakan hal itu tidak ada bedanya dengan calon yang diusung oleh Parpol, karena semua tergantung pada calonnya.
"Yang paling penting bagaimana kualitas calonnya, yang dinilai oleh publik," katanya.
Menurutnya semua Bakal Cagub DKI Jakarta memiliki potensi untuk menang dan memimpin kota Jakarta. Namun untuk saat ini, elektabilitas beberapa calon masih rendah.
Meskipun elektabilitas beberapa calon masih rendah di mata lembaga survey, namun hal tersebut dapat berubah seiring sosialisasi mereka di Publik.
"(Untuk kemenangan) Tidak ada yang pasti, namanya juga Pilkada," ucapnya.
Pada hari Jumat (22/4) lalu, Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang mengatakan calon independen berpotensi besar lebih disukai publik dari partai politik.
Alasannya karena masyarakat selama ini tidak diseguhkan pilihan lain. Dia menilai kecenderungan publik untuk memilih calon independen karena adanya rasa kecewa terhadap parpol.