REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kemenerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan program start up industri benih padi 3S. Bukan tanpa alasan, program tersebut dinilai untuk mendukung sektor pertanian dan ekonomi.
"Sektor pertanian sebagaimana telah terbukti, merupakan sektor penopang stabilitas perekonomian makro kita," kata Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe saat peluncuran benih di Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Senin (25/4).
Jumain menganggap sektor pertanian sebenarnya merupakan sektor penciptaan nilai yang besar. Apabila diupayakan sebagaimana mestinya, kata dia, akan terwujud pertanian nasional yang maju dengan produk-produk berdaya saing tinggi.
Presiden telah menetapkan kebijakan nasional pembangunan yang dirumuskan dalam sembilan agenda prioritas. "Salah satunya mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik," tutur Jumain.
Dia menyatakan,peningkatan kedaulatan pangan melalui sektor pertanian menjadi upaya untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dimaksud. Program benih padi IPB 3S merupakan salah satu langkah nyata Kemenriatekdikti, pendidikan tinggi, dan pemerintah daerah untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.
"Upaya mewujudkan swasembada pangan tidaklah mudah, paling tidak ada lima tantangan besar seperti ketersediaan jaringan irigasi yang memadai, ketersediaan benih, ketersediaan pupuk, tenaga kerja atau petani, dan penyuluh," ungkap Jumain.
Untuk itu penyedian benih varietas unggul tersebut dibuat agar produksivitas petani tinggi. Tak hanya itu, menurutnya benih padi IPB 3S bisa sesuai dengan preferensi konsumen.