REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Innalillahi wa innailaihi rojiun. KH Ali Mustafa Yaqub telah pergi meninggalkan kita semua. Mantan imam Masjid Besar Istiqlal ini menghembuskan nafas terakhir di RS Hermina, Ciputat, pada Kamis (28/4) pukul 06.00 WIB.
Banyak kisah yang diceritakan almarhum selama masa hidupnya. Salah satunya kisah almarhum menjamu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada 16 Februari 2014.
Kunjungan ini merupakan bagian dari serangkaian lawatan John Kerry ke Seoul, Beijing, Jakarta, serta Abu Dhabi. Kerry yang tiba di Istiqlal pukul 10.00 WIB pagi, didampingi oleh KH. Ali Mustafa Yakub mengelilingi sekitar Masjid Istiqlal. Menurut Ali Mustafa, kunjungan Kerry kali ini merupakan kunjungan tapak tilas dari petinggi Amerika Serikat lainnya seperti Barack Obama.
''John Kerry menapak tilas di Istiqlal. Ia kagum dengan bangunan masjid ini,'' katanya.
Ali Mustafa yang berbincang-bincang dan menemani Kerry ini pun menjelaskan tentang masjid Istiqlal serta kerukunan umat beragama. ''Saya terangkan kepada Kerry hubungan antar umat beragama, hubungan antar agama dan budaya, serta tentang masjid Istiqlal sendiri,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Ali Mustafa juga menunjukkan bedug yang ada di masjid Istiqlal dan menerangkan bahwa bedug merupakan simbol budaya. Ia menjelaskan bahwa kedatangan agama Islam ke Indonesia tidak menghilangkan budaya lokal, selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
“Kerukunan umat beragama juga dapat dilihat dari bangunan gereja Katedral yang berdampingan dengan masjid Istiqlal,” katanya.
Ali Mustafa pun menanggapi kedatangan Kerry dengan positif. Baginya, kedatangan Menlu AS ke Istiqlal menunjukkan bahwa masjid mempunyai tempat serta nilai di negara Amerika. “Serta dianggap sebagai ikon di Indonesia,” tambahnya.