REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi menilai elektabilitas Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lunggana atau Haji Lulung masih kurang untuk diajukan sebagai calon gubernur pada Pilgub DKI 2017 mendatang.
"Berdasarkan evaluasi kami memang belum memiliki elektabilitas yang memadai dan karakternya bukan yang dikehendaki mayoritas warga Jakarta," kata Romi saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/4) sore.
Karena itu, Romi menegaskan Haji Lulung tidak akan dijadikan sebagai prioritas calon yang akan diajukan PPP pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Hingga kini Haji Lulung tetap bersikeras tidak turut bergabung ke dalam kepengurusan PPP di bawah kepemimpinan Romi.
(Baca Juga: Yusuf Mansur dan Ruki Jadi Pengurus PPP)
Haji Lulung tetap meyakini pilihannya untuk tetap bersama kepengurusan PPP versi muktamar Jakarta di bawah kepemimpinan Djan Faridz sebagai keputusan yang tepat. Kepengurusan PPP periode 2016-2021 diputuskan berdasarkan rapat muktamirin yang telah menyelenggarakan Muktamar VIII atau muktamar islah pada 8-10 April 2016.
Pada muktamar islah tersebut, Romi resmi terpilih menjadi Ketua Umum PPP untuk periode kepengurusan 2016-2021, tanpa melalui pemungutan suara atau secara aklamasi. Dalam pemilihan yang dilangsungkan dalam kegiatan Muktamar VIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (9/4), sebanyak 1.062 anggota PPP menyatakan setuju Romi memimpin partai berlambang Ka'bah tersebut.
Berkenaan dengan Pilkada, Romi menyampaikan hingga kini partai berlambang Ka'bah tersebut belum menentukan sikap dalam pengusungan calon mengingat waktu pendaftaran yang dinilai masih cukup lama. Sembari menunggu waktu pendaftaran pada September 2016, Romi mengaku telah melakukan sejumlah persiapan seperti pematangan dan uji coba kader hingga penjaringan dari DPD di seluruh Indonesia.
(Baca Juga: Ruki Yakin PPP Jadi Partai Pemenang Pemilu 2019)