REPUBLIKA.CO.ID, GEORGE TOWN -- Bintang sepak bola internasional yang kemudian menjadi politisi Liberia, George Weah, mengatakan pada Kamis (28/4) ia akan berusaha untuk kedua kali mencalonkan diri sebagai presiden negara Afrika Barat yang miskin itu dalam pemilihan tahun depan.
Ribuan pendukungnya memadati lapangan markas Kongres bagi Perubahan Demokratis (CDC) di Congo Towan, ibu kota Liberia, untuk mendengarkan pengumuman itu. Mereka meneriakkan "Anda dapat memiliki seluruh dunia tetapi beri aku Weah."
Liberia telah menghabiskan waktu lebih satu dekade untuk membangun kembali setelah dilanda perang saudara yang berakhir pada 2003 dan merusak infrastruktur di negara itu yang didirikan pada abad ke-19 oleh para budak Amerika yang dibebaskan.
Epidemi Ebola menghantam negara itu dan membunuh 4.800 warga negaranya selama dua tahun terakhir. Akibat penyakit itu, sektor kesehatan lumpuh dan pertumbuhan ekonomi terganggu.
"Setelah mendengar keinginan dari rakyat kami dan melihat nasib (yang mereka alami), Saya menyatakan di hadapan Anda sebangsa dan setanah airku dan Tuhan Yang Mahaesa saya akan mencalonkan diri sebagai presiden negeri yang kita cintai pada pemilihan nasional tahun 2017," kata Weah yang berusia 49 tahun.
Nama Weah di negaranya menjadi harum setelah berkarir sebagai pesepak bola di Eropa selama hampir satu dekade, dan selama beberapa tahun bergabung dengan klub-klub ternama termasuk di Monako, Paris Saint-Germain dan Marseilles di Prancis, AC Milan di Italia serta Chelsea dan Manchester City di Inggris.
Sebagai penyerang ia dipandang salah satu pemain terbaik dari Afrika dan pada 1995 ia meraih penghargaan sepakbola Eropa "Ballon d'Or" dan sebagai "World Player of the Year" oleh FIFA. Ia memasuki dunia politik di negaranya, mencalonkan diri sebagai presiden pada 2005, tetapi kalah dalam pemilihan babak kedua atas Peraih Hadiah Nobel Ellen Johnson Sirleaf.
Pada 2011, ia mencalonkan diri sebagai wakil presiden dan kalah dari Winston Tubman. Namun ia tetap sebagai pengeritik Presiden Sirleaf dan partai CDC-nya telah naik jadi partai oposisi terkemuka di Liberia.
Weah meraih satu kursi di Senat pada 2014, mengalahkan putra Presiden Sirleaf, Robert dalam pemilihan-pemilihan. Dia mengatakan dirinya akan memperbaiki sistem pendidikan, membangun klinik-klinik dan rumah sakit baru, menghidupkan pertanian dan memerangi pengangguran di kalangan anak-anak muda sebagai prioritas utamanya.
Baca: Antara Uang dan Jabatan Jelang Kongres Partai Buruh