Jumat 29 Apr 2016 14:27 WIB
Kontroversi Ahok

Yusril Sebut Ahok Melawan Rakyat Bidara Cina

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Angga Indrawan
Ahok vs Yusril Ihza
Foto: Republika/Wihdan/Raisan Al Farisi
Ahok vs Yusril Ihza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa Hukum masyarakat Bidara Cina, Yusril Ihza Mahendra meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak semena-mena terhadap warga di lokasi tersebut. Ini menyusul kekalahan pemprov dalam sidang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Timur.

Pemprov DKI berencana tetap melaksanakan pembangunan Inlet Sodetan Kali Ciliwung Menuju Kanal Banjir Timur (KBT) di Bidara Cina. Padahal PTUN mengabulkan gugatan warga Bidara Cina atas Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta Nomor 2779/2015 tentang Perubahan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 81/2014 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan sodetan tersebut.

Bahkan Pemprov akan mengajukan kasasi atas kekalahan dalam sidang itu ke Mahkamah Agung (MA). Yusril mengaku siap meladeni kasasi itu. Dia optimistis pemprov akan kembali menelan kekalaham dalam sidang kasasi tersebut.

"Kalau kalah lagi masih maksa, artinya Pak Ahok melawan rakyatnya sendiri. Jadi penguasa kok melawan rakyat kan sewenang-wenang," kata Yusril di Jakarta, Jumat (29/4).

Yusril mengatakan, pemprov harus bernegosiasi kalau berniat melanjutkan rencana pembangunan sodetan tersebut. Pemerintah, dia mengatakan, harus melakukan pembebasan tanah seluas kurang lebih 10 ribu meter persegi atau setara dengan satu hektare.

Yusril mengatakan, pemerintah harus melakukan proses ganti rugi dan negosiasi untuk membeli tanah milik warga. Bukan hanya mengusir warga dan dipindahkan ke rumah susun sewa (rusunawa). "Tanah itu punya mereka, kalau mau diambil ya pak Ahok harus bayar. Penduduk satu hektare itu berapa ribu orang," kata Yusril.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement