REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin menyatakan, Partai Golkar hanya perlu bersolek diri dengan bekerja untuk mencapai kesuksesan dalam dunia politik.
"Golkar tidak usah meminta ini itu, Golkar kerja saja mempersolek diri. Ibarat perempuan, kalau mau ditaksir orang tidak boleh genit, tapi bersolek diri nanti pasti dilirik," ujarnya dalam diskusi politik di Jenggala Center, Jakarta, Jumat.
Ade mengatakan, Golkar cukup bekerja mengusulkan dan mengimplementasikan gagasan. Dia meyakini hal tersebut adalah kunci kesuksesan Golkar dalam pemilihan umum.
Dia juga menekankan bahwa Golkar harus kembali kepada posisinya sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan. Menurut dia, sejarah dan pengalaman Golkar adalah bermitra dengan pemerintah. Sekalipun menjadi oposisi, Golkar tetap akan mendukung pemerintah.
"Ada partai yang selalu jadi oposisi pemerintah, begitu menjadi koalisi kelakuannya tetap saja oposisi. Kalau Golkar berbeda, pengalamannya sebagai mitra pemerintah, begitu oposisi tetap mendukung," ujar dia.
Sementara itu, berkaitan dengan langkahnya maju sebagai calon Ketua Umum Golkar, Ade mengaku menawarkan program panca-karsa untuk kebangkitan Golkar. Pertama, menjadikan Golkar sebagai partai moderat dan berjiwa karya-kekaryaan.
Kedua, membangun partai modern, terbuka, transparan, dan partisipatif terhadap kaum muda. Ketiga, menjadikan semangat rekonsiliasi, konsolidasi, dan kebersamaan guna memajukan Golkar. Keempat, mengutamakan semangat meritokrasi, kerja sama dan gotong-royong dalam pemenangan Golkar.
Kelima, akan terus mendorong Golkar sebagai jangkar stabilitas politik nasional untuk kesejahteraan. "Lima aspirasi itu menjadi tawaran saya," kata dia.
Munaslub Partai Golkar akan digelar pada 23-26 Mei 2016 di Bali dengan agenda utama pemilihan ketua umum.
Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Zaki Iskandar menyatakan siap maju untuk dipilih.