Jumat 29 Apr 2016 20:45 WIB

Wajib Bayar 1 Miliar, Caketum Golkar Siapkan Dana Tambahan

Rep: Agus Raharjo/ Red: Teguh Firmansyah
 Anggota panitia pengarah Munaslub Golkar menggelar rapat di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (13/4).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Anggota panitia pengarah Munaslub Golkar menggelar rapat di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (13/4).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Musyawarah Nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar sudah menetapkan besaran setoran yang harus dibayarkan tiap calon ketua umum (caketum). Jumlah besaran yang disetorkan sebesar Rp 1 miliar. Dengan uang setoran yang wajib dibayarkan setiap caketum, panitia berharap mampu meminimalisir terjadinya praktek politik uang.

Tim sukses Setya Novanto Roem Kono mengakui pihaknya masih menyiapkan dana sebagai antisipasi untuk memberikan pelayanan pada ‘voters’. Roem mengatakan, saat ini biaya akomodasi dan uang saku tidak ada lagi menjelang munas sampai munas dilaksanakan.

Seluruh biaya transportasi dan akomodasi sudah diberikan oleh panitia munaslub. Namun, pihaknya mengaku masih menyiapkan dana antisipasi yang dapat diberikan pada pemilik suara. “Tapi sekadar uang untuk minum kopi, kumpul-kumpul saja ada lah persiapan, tapi kita juga sangat hati-hati karena sekarang ada komite etik, kami tentunya tidak mau salah,” tutur Roem Kono di kompleks parlemen Senayan, Jumat (29/4).

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI ini menambahkan, tidak ada uang saku dan transportasi dari caketum. Sebab, memang tidak ada celah untuk memberikan itu. Namun, kalau ada pemilik suara yang meminta dana, tim sukses sudah menyiapkannya.

Bentuknya, kata dia, dapat berupa pembuatan semacam warung Setya Novanto. Tujuannya untuk datang bareng, ngopi bareng. Itu bukan transaksional, tapi menghibur pengurus daerah.

Baca juga, Caketum Golkar Diminta Rela Setor Rp 1 Miliar untuk Munaslub.

Aggota tim sukses Ade Komaruddin, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan tidak ada lagi alokasi anggaran untuk transportasi. Alasannya, hal itu dapat menjadi blunder dan menjatuhkan caketum. Selain itu, alokasi anggaran untuk pemilih akan menjadi senjata bagi pihak lawan untuk menyerang dengan tudingan politik uang, meskipun hal itu termasuk biaya politik.

Bamsoet mengakui saat pelaksanaan munaslub nanti pihaknya akan mengundang ketua DPD tingkat I dan II untuk makan di sela munaslub. Hal itu masih dimungkinkan untuk memberikan mereka pelayanan makan. “Kan tidak boleh kita beri sesuatu, bukan ‘fresh money’, tapi mungkin kita adakan acara kumpul-kumpul,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement