REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang berbagai macam jajanan di lingkungan sekolah dasar perlu dilakukaan pembinaan. Ini diperlukan agar tidak menyajikan makanan dan minuman yang tidak baik untuk kesehatan dan pertumbuhan siswa.
"pemerintah pusat dan daerah harus mengambil langkah serius dengan membina kantin dan pedagang," kata pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor Arif Satria, di Jakarta, Jumat (29/4).
Arif yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB tersebut mengatakan jajanan SD yang tidak diketahui kualitas keamanan pangan dari bahan-bahan yang tidak baik untuk kesehatan akan berdampak pada proses belajar siswa.
Ia menyebut Program Gizi Anak Sekolah (Progas) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menyediakan penganan sehat dan bergizi sebelum belajar sangat penting untuk pemenuhan gizi seimbang. Akan tetapi kehadiran kantin sekolah dan pedagang jajanan di lingkungan sekitar juga harus dibina.
"Di IPB kita punya proyek kantin sehat, jadi kami melakukan pembinaan pada penjual makanan untuk menyediakan makanan yang sehat," kata dia.
Arif setuju dengan konsep pendidikan anak saat ini harus dibangun dari ekosistem yang baik mulai dari guru di sekolah, pendidikan di rumah oleh orang tua, dan juga lingkungan sekolah termasuk kantin. Menurut dia untuk meningkatkan gizi pada siswa perlu melibatkan pihak sekolah, orang tua, dan juga pedagang makanan di lingkungan sekitar. Ia juga menilai memang perlu ada kebijakan khusus dari pemerintah agar sekolah bisa menjaga anak didik dari makanan yang tidak sehat.