Sabtu 30 Apr 2016 14:04 WIB

Kurangnya Jatah Air Napi Bisa Picu Kerusuhan di Lapas

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah narapidana di Lapas (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Sejumlah narapidana di Lapas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur Center for Detention Studies mengungkapkan, dalam kebijakan yang telah dibuat pemerintah, seorang warga binaan (narapidana) setiap harinya wajib memperoleh jatah 150 liter air untuk mandi.

Kebijakan tersebut sudah sangat bagus, mengingat dalam aturan yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia (WHO) saja, kebutuhan air untuk mandi seorang napi, hanya 120 liter per harinya.

"Mungkin banyak yang tidak tahu kalau dalam kebijakan kita, satu hari tahanan wajib diberikan air 150 liter untuk mandi. Padahal kebijakana WHO saja hanya 120 liter per hari," kata Gatot di Cikini, Jakarta, Sabtu (30/4).

Akan tetapi, kebijakan yang menurutnya sudah sangat bagus tersebut sering kali tidak berjalan dengan baik. Itu tak lain karena banyaknya permasalahan-permasalahan yang sering dijumpai di lapangan. "Tapi tidak terimplementasikan dengan baik karena banyaknya kendala di lapangan. Seperti pompa airnya mati dan lain sebagainya," ucap Gatot.

Maka dari itu, jika kerusuhan yang kerap terjadi di Lembaga Pemaayarakatan (Lapas) ingin berkurang, Menteri Hukum dan HAM harus fokus pada permasalahan-permasalahan tersebut. Sebab, kurang terpenuhinya kebutuhan sehari-hari para warga binaan juga menjadi salah satu penyebab kerusuhan di Lapas kerap terjadi.

Baca juga, Hanya karena HP, Napi di Lapas Rajabasa Bentrok. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement